Berbagi Pengalaman Mengenai Inovasi Pembelajaran Diajang Nasional

Resume pembelajaran online bersama Om Jay, dkk.

Assalamu alaikum warahmatullahi wabaraktuh


Tema                  :Berbagi Pengalaman Mengenai Inovasi Pembelajaran Diajang Nasional

Narasumber    :Arif Darmadiansah, S.Pd., Gr

Hari/Tanggal       :Selasa/ 12 Mei 2020

Moderator           :Bambang Ayah Salwa



Seperti biasanya kegiatan pembelajaran dimulai pada pukul 13.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB. Kegiatan ini dimulai dengan dua sesi. Sesi materi  dimulai dari jam 13.00 WIB sampai jam 14.00 WIB. Sedangkan sesi kedua dilaksanakan pada jam 14.00-15.00 WIB. Pada sesi kedua dilaksanakan dengan tanya jawab dari semua peserta, dan dilanjutkan dengan proses pembahasan pertanyaan oleh narasumber.

Sebelum melanjutkan materi beliau memperkenalkan diri beliau.  Beliau bernama  Arif guru Biologi aslinya Solo. Namun mengabdi di Alor NTT seperti yang sudah digambaran awal.

Sebelumnya mungkin bisa disimak terlebih dahulu mengenai inovasi yang pernah beliau lakukan dalam video youtube yang sudah di share tadi.

Pertama kali mengikuti Inobel tahun 2016 itu dari sebuah ide atau gagasan sederhana. Pengen membuat kelas menjadi menarik dan menyenangkan.

Selain itu kualitas pembelajaran juga kurang optimal. Dan yang utama tiada sarana prasarana yang mencukupi.

Ide inovasi bisa muncul dari sebuah masalah atau potensi. Kalau beliau jelas banyak masalah.

Dari ide kemudian dipikirkan kira-kira mampu dan bisa tidak diterapkan di sekolah dengan kondisi sekolah beliau yang tidak ada listrik dan sinyal telp apalagi internet.

Kemudian mengembangkan ide tersebut menjadi sebuah produk. bisa media, bahan ajar, atau lainnya.

Menuliskannya menjadi sebuah karya ilmiah dan bersiap untuk mengikuti kompetisi.

Karya ilmiah dapat berupa penelitian tindakan kelas, eksperimen atau yang beliau buat pengembangan (R&D). Ini untuk jenjang dikmen ya bapak ibu,karena setiap jenjang berbeda kaidahnya.

Untuk dikmen bisa di akses portal kesharlindung.pgdikmen.kemdikbud.go.id dan untuk dikdas kesharlindung.pgdikmen.kemdikbud.go.id.

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://kesharlindung.pgdikmen.kemdikbud.go.id/&ved=2ahUKEwjnieLbyq3pAhWMf30KHSp1AdgQFjAAegQIBhAD&usg=AOvVaw1mpfWejapwzbEz7nKmAdtc

Pendaftaran dan seleksinya melewati portal itu. Terbuka untuk semuanya. Ada beberapa syarat administrasi yang diminta misalkan surat peryataan aktif mengajar, surat bukan kepala sekolah, dan lainnya.

Berikut tahapan ikut lomba di kesharlindung.pgdikmen.kemdikbud.go.id dan untuk dikdas kesharlindung.pgdikmen.kemdikbud.go.id.

Tahap pertama seleksi administrasi kemudian dilakukan penilaian proposal penelitian. Apabila lolos maka akan mendapatkan undangan bimtek dari kemendikbud. Setelahnya melakukan penelitian pelaksanaan di sekolah, dan mengirim kembali ke portal sebagai laporan akhir penelitian.

Dilakukan seleksi dan didapatkan peserta finalis yang akan kembali di undang untuk mempresentasikan hasil karya ilmiahnya. untuk jenjang SMA ada 3 bidang SMA, SMK dan sekolah inklusi. Sedangkan untuk jenjang Dikdas kalau langsung mengirim laporan hasil penelitiannya, bidangnya ada ipa, soshum dan lainnya.

Waktu tahun 2016 diambil 100 peserta yang lolos sebagai finalis. SMA 50 dan SMK 50. waktu itu belum ada inklusi.

Tahun 2018 format dibedakan kembali. Ada kategori utama bagi peserta yang pernah juara, Madya yang pernah masuk finalis namun belum juara dan pemula bagi yang pertama kali mengikuti.

Tes yang dilakukan saat babak final meliputi tes tertulis, tes presentasi dan laporan hasil penelitian.

Tes tertulis berisi soal peadagogik pilihan ganda 100 soal.

Sekarang mengenai inovasi yang beliau lakukan di sekolah. Walaupun, sekolah beliau di Ujung Alor. Daerah 3T kalau orang bilang. Terpencil, terluar, terdalam dan ter ter lainnya.Berada di puncak perbukitan, berbatasan langsung dengan negara tetangga Timur Leste yang dipisahkan oleh selat

kami ke Dili lebih dekat daripada ke Kupang bila naik kapal atau pesawat. Minimnya sarana prasarana membuat kegelisahan dan tantangan untuk berbuat lebih baik.

Tahun 2016 itu terinspirasi dari sebuah proyektor Hologram 3d. Beliau ingin menjelaskan invertebrata tapi anak-anak tidak punya gambaran sama sekali. Biar menarik beliau coba membuatnya.

Pertama terbuat dari mika tutup CD bekas itu, yang dibentuk seperti prisma sebagai tempat hologramnya.Dan hp android sebagai penayang video atau gambarnya.

Mika cd beliau dapet dari temen guru, bekas atau bisa disebut limbah. Namun setelah lolos masuk finalis beliau ganti menjadi akrilik. Beli di toko harganya 30 ribu seukuran kertas A4. Tampilannya lebih jelas, gambarnya juga detail tidak kusam. Beliau menggunakan metode pengembangan atau RnD dalam penelitiannya. Setelah produk jadi beliau nilaikan ke pengawas sekolah hasilnya valid. Atau layak untuk digunakan dalam pembelajaran.

Setelahnya beliau ujicobakan ke anak dan mendiseminasikan ke teman guru lain. Hasil yang didapat  minat dan hasil belajar anak meningkat.

Tahun 2018, sudah punya gambaran dan pengalaman sebelumnya. Jadi lebih siap dengan apa yang harus dilakukan. Media ini beliau kasih Millea : Mikroskop lensa laser tenaga surya. Dapet ide juga saat mau pembelajaran struktur tumbuhan. Tidak ada mikroskop untuk pengamatan. padahal biologi 40 persen praktek di lab yang membutuhkan alat salah satunya mikroskop.

Media ini juga sederhana. Hanya hp yang ditambahi lensa laser bekas mainan anak-anak yang biasa dipakai untuk sorot-sorot itu.Sehingga perbesarannya bertambah. Sudah cukup untuk dapat melihat struktur anatomi tumbuhan.Walaupun belum maksimal namun ada hal baru yang anak dapat

Dari 2 ide itu, beliau beruntung mendapatkan nomor juara. Mungkin kasian melihat beliau guru kampung yang jauh-jauh datang ke Ibukota untuk belajar. Dari awal niatnya hanya buat belajar, bukan ikut berkompetisi. Tahun 2018 yang berencana untuk ikut ambil bagian. Dapat  berkenalan dengan teman guru se Indonesia. Karena tidak menyangka saja, beliau yang biasa di hutan bisa berada di tengah-tengah mereka.

Dari sekian banyak paparan materi dari narasumber kita, saatnya kita menunggu beberapa pertanyaan:

P1

Beliau Achmad Husin dari Bangka .pertanyaan beliau.

“Inovasi pendidikan yang bagaimana yang bisa  guru sukses ikut olimpiade ?”

“Terimakasih pak Achmad  dari Bangka. Menurut beliau, Bidang inovasi itu banyak sekali pak. Tergantung tujuannya apa. Dari pertanyaan bapak bagaimana agar sukses mengikuti olimpiade? Inovasinya apa. Ini untuk guru atau siswa pak? Strategi pembelajaran mungkin bisa dijadikan sebagai Inovasi untuk tujuan tersebut.”

P2

“Perkenalkan beliau Rachmi dari Banyuwangi, mau tanya untuk om Arif...menarik sekali penelitian karya ilmiah yang dilakukan menjelaskan. Invertebrata menggunakan akrilik sebagai hologram dan millea utk anatomi tumbuhan pengganti mikroskop, pertanyaan beliau 2 ide itu yg akhirnya juara atau yang millea saja? Boleh share foto media milleanya?”

“Terimakasih bu Rachmi, untuk yang hologram mendapatkan juara 2 tahun 2016. Dan Millea juara 1 kategori utama tahun 2108. Medianya sudah beliau bagikan di youtube ibu.”

P3

“Sangat kreatif, memang pantas menjadi juara”.

P4

Saya,  Asfia dari Kudus

“Bapak Arif mohon idenya untuk karya inovatif utk mapel Kimia yang bermanfaat dan tidak sulit untuk anak sekolah, terimakasih”.

 “Terimakasih ibu Asfia, kimia masih serumpun dengan mapel beliau ibu. dan terkadang beliau juga ikut mengajar kimia. Karena tidak ada guru kimia. Kalau ditanya ide, setiap permasalahan di sekolah beda-beda ibu. Media yang beliau buat jelas tidak dapat digunakan di Kudus.

Namun beliau melihat anak-anak saat ini sangat tertarik dengan dunia digital. Siswa beliau yang dikampung saja punya android, padahal tidak bisa dipakai. Mungkin itu bisa dimanfaatkan sebagai potensi untuk mengembangkan sebuah media digital bagi mereka”.

P5

“Assalamualaikum pak Arif, Nora dari Semarang,,mohon maaf sebelumnya,,pak Arif apakah lulusan Unnes? wajahnya sepertinya beliau familiar”.

 Ada beberapa hal yang beliau tanyakan

1. Bagi guru 2 yang ingin ikut kompetisi seperti itu tetapi terhalang NUPTK yang belum keluar, apakah pak Arif mempunyai kekuatan info terkait lomba yang tidak mempermasalahkan NUPTK?

2. selama pandemi, inovasi apa yg bapak lakukan ketika mengajar? Terkait kita harus WFH dan siswa LFH?

3. Untuk mikroskop tadi, preparat yang digunakan tetap preparat pada umumnya ataukah bagian tumbuhan asli?

“Betul ibu beliau lulusan Unnes. dan pernah mengabdi di SMA 14 Semarang.

1. Setahu saya sekarang syaratnya tidak menggunakan Nuptk ibu, hanya tangkapan layar dapodik yang menandakan bahwa guru tersebut jelas mengajar di sekolah tersebut.

2. Selama WFH sekolah kami belajar dirumah. Kegiatan belajar kami sampaikan lewat sms HP. Kami bagi perwilayah atau daerah. setiap jam pelajaran di hari tertentu salah satu siswa yang mempunyai HP mencari tempat sinyal. Kemudian disampaikan. Tugas berbentuk portofolio dan laporan. Ketika nanti sudah aktif KBM siswa siap untuk berbagi hasilnya. Selain itu beliau juga membuat media android ibu yang bisa diakses secara offline.

3. Preparatnya sama saja seperti praktek biasa, namun masih terbatas pada struktur tumbuhan”.

P6

Muh. Said Makassar

Pertanyaan :

1. Bagaimana langkah membuat inovasi pembelajaran ?

2. Yang mana lebih tinggi nilainya menggunakan bahan bekas daripada bahan modern dlm inovasi pembelajaran ?

1. Tahapan inovasi untuk menghasilkan produk baru berbeda-beda pak tergantung rujukan siapa yang kita pakai. Namun garis besarnya : Ide - pembuatan- validasi ahli- uji coba dan produk jadi.

2. Instrumen penilainya banyak pak, bahan yang dipakai hanya salah satu. Aspek mudah digunakan, mudah didapatkan, mudah ditiru, dan seberapa manfaat produk itu menjadi penilain yang tinggi”.

P7

“Lya Fransiska dari Bali, beliau ingin bertanya dalam pembuatan karya inovasi seperti yang Anda telah lakukan biasanya kendala apa yang paling anda rasakan dalam pelaksanaannya? dan apakah sebuah karya inovasi haruskah berdasarkan pada 1 tingkat kemampuan anak didik atau karya inovasi yang dibuat harus bisa menaungi semua kemampuan peserta didik?”

“Kendala yang biasa muncul ya hasilnya tidak sesuai dengan harapan ibu. Atau tidak layak ketika kita validasikan ke ahli. Inovasi yang dilakukan untuk menjawab permasalahan yang muncul di latar belakang yang kita tulis. Dalam media yang beliau buat tidak bisa menaungi semua kemampuan”.

P8

Ni Kadek Sumertini dari SLB N 1 Buleleng Bali,,

“Sangat menarik sekali karya inovasi yang dishare,,pertanyaan beliau: Karya inovasi itu ditulis dalam bentuk laporan penelitian PTK atau ada format khusus laporan karya inovasi ya?”

“Inovasi dapat ditulis dalam format karya ilmiah apapun ibu. Kalau pengembangan berarti mengikuti penulisan penelitian Rnd. Kalau penerapan atau penggunaan maka mengikuti penulisan penelitian PTK atau eksperimen. Bahkan apabila kita mencoba sesuatu yang baru kemudian kita tulis saja secara deskripsi itu termasuk dalam penulisan Best Practice. Sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari bapak ibu sudah dan sering melakukan inovasi namun tidak terdokumentasi atau tertulis dalam karya ilmiah”.

P9

“Putrin dari Blitar, Langkah awal dan cara membuat karya ilmah sampai bisa sukses itu gimana pak”.

“Penulisan karya ilmiah seperti kita membuat Skripsi saat kuliah ibu. Ada latar belakangnya, tujuan, manfaat, metode, data, hasil serta kesimpulan. Nanti saya coba bagikan file penulisan karya ilmiah yang dipresentasikan dewan juri.

P10

“Sri Budi Handayani dari Gresik mau bertanya,Sebelumnya beliau mengucapkan  selamat atas prestasi yang sudah diraih Bapak. Apakah Bapak guru Biologi dan juga guru Komputer? Gr itu singkatan apa Pak, Di belakang nama Bapak”.

“Gr itu gelar yang diberikan setelah mengikuti Pendidikan Profesi Guru selama setahun. Gr itu sebutan Guru di sertifikat pendidik. Beliau guru biologi saja ibu namun suka komputer. ”.

P11

“Assalamualaikum Pak Arif, saya Candra dari  MTsN 1 Langkat Sumatera Utara, bisa sharing ke kami pak...apa kriteria utama penilaian  dewan juri terhadap sebuah karya inobel?”

“Instrumennya banyak. nanti beliau share ya pak. Namun yang utama untuk produknya orisinal atau keterbaruan, kebermanfaatan atau dampak, mudah ditiru atau digunakan”.  

P12

“Rifatun Salatiga JawaTengah.Bagaimana minat dan hasil anak sebelum menemukan alat ( karya inovatif) Apakah ada ide lain untuk mrngembangkan karya itu.  Bagaimana guru yg lainnya. Apakah juga membuat karya inovatif yg juga memilili manfaat untuk anak-anak”.

“Hasilnya minat anak naik signifikan ibu, beliau membawa produknya saja mereka sudah tertarik apalagi mencoba untuk menggunakannya. Ada hal baru yang merrka dapatkan. Hasil belajar naik tidak signifikan. Hasil belajar didapat dari nilai tes dan tugas. Nilai tes dari yang dapat 30an meningkat menjadi 50an. Nah nilai tugas yang baik. Sebelumnya untuk mengumpulkan tugas saja selalu terlambat sekarang ada perbaikan. Untuk guru kami masih kurang ibu. Di sekolah kami ada 15 guru. 3 pns dan lainnya kontrak. Inovasi ini yang pertama di sekolah. Setelahnya beliau ajak teman guru untuk ikut bergabung dan mengembangkan kelasnya”.

P13

“Assalamualaikum. Ika Siswati dari kota Tangerang mau menanyakan.....dari dua narasumber yang dihadirkan yang kemarin bapak Tri Agus Cahyono, M.Pd. dan sekarang bapak. Arif . Dari inovasi pembelajaran yang dihasilkan keduanya sama-sama menggabungkan antara media/ alat peraga dengan teknologi. Pertanyaannya apakah kriteria pembuatan inobel untuk tingkat nasional pak?

“Ada instrumen penilaian sesuai standar penyelenggara ibu. Sistematika laporan, Penilaian media hingga intrumen penilain presentasinya. Nanti setelah selesai beliau bagikan melalui Mr Bams atau OmJay. Ada panduan dan formatnya”.

P14

Metode apa yang paling dominan bapak gunakan dalam proses belajar? Apa alasan bapak menggunakan metode tersebut? Yulius Roma-Tana Toraja”.

“Yang paling dominan saya menggunakan metode diskusi, pengamatan dan penyampaian hasil. Biasanya dengan model Projek Based Learning atau Problem based learning. Alasannya kedua model tersebut dapat menggali kemampuan siswa secara sebenarnya. Tak hanya kognitif namun menyeluruh”.

P15

“Yth. Om Arif. Pekenalkan nama beliau Nurhaida dr Riau. Bagaimana cara memotivasi siswa yg lebih suka membantu ortunya dikebun karet dari pada kesekolah. Ada juga murid yg suka mengganggu temannya. Sepertinya hrs sekolah ke slb. Tapi di tempat beliau belum ada sekolah slb. Beliau kewalahan jadiya. Terima kasih ilmunya Om Arif”.

“Hal yang sama terjadi di kami. Orangtua lebih suka anaknya bekerja diladang untuk membuka hutan atau mencari hasil.  yang pernah kami lakukan adalah visit home ibu. bertemu keluarga dan anaknya menjelaskan pentingnya sekolah. Minimal sampai SMA lah, kesadaran untuk belajar masih rendah. Untuk siswa yang berkebutuhan khusus harua mendapatkan perhatian lebih diabanding siswa lainnya ibu. Sekarang masuk sekolah inklusi. mohon maaf itu juga beliau belum punya pengalaman”.


Demikianlah resume saya hari ini. Dari tulisan di atas dapatlah kita simpulkan bahwa, membuat inobel biasanya sudah kita lakukan setiap hari. Hanya saja belum terdokumentasi atau tidak kita catat. Untuk itu marilah kita semua mnegubah prinsip pembelajaran  di sekolah. Dan mencatat sedetilnya, apapun yang pernah kita lakukan di sekolah dalam pembelajaran. Inobel bisa tampil dari setiap masalah yang kita hadapi sehari-hari.  Semakin banyak masalah yang kita hadapi, maka semakin banyak inobel dan ide-ide yang akan muncul.


Komentar