INDAHNYA SILAHTURAHMI
Pada hari ke-14 puasa kami pergi ke Alahan Panjang, ke tempat orangtua angkat suami saya. Suami saya memiliki dua orang tua angkat di sana. Beliau keduanya pandai memijat anak kecil dan orang dewasa. yang pertama bernama Dimek dan yang satu lagi bernama Diat. Orang tua yang pertama biasa dipanggil mak Dimek dan Ibu Diat. Tetapi, yang sering memijat dan mendapat panggilan jauh hanya satu orang, yaitu Dimek.
Pada hari ini, Mak dimek tidak ada, beliau pergi berdagang ke Pasisir Selatan. Jadi, kami singgah ke tempat ibu Diat.
Niat saya dan suami saya hanya untuk pergi memijat anak saya yang kecil. Tetapi, kedatangan kami di sana disambut dengan baik oleh keluarga mereka. Semua berkumpul di sana dan menyapa kami semua. Keadaan itu terasa indah sekali dan hangat sekali. Kami semua dihargai dan dihormati tidak ada diantara mereka yang tidak ada.
Setelah berbicara panjang lebar, ibu Diat memijat anak saya yang kecil, dan suami saya. Setelah selesai kami mau minta izin pulang. Tetapi, mereka minta kami semua berbuka di sana. Karena kami tidak bisa, kebetulan anak kami yang besar tinggal di rumah. Sedang menyelesaikan tugas sekolahnya.
Sehingga kami memberi janji untuk berbuka di sana pada Hari Sabtu berikutnya.
Setelah kami menjelaskan panjang lebar alasannya, mereka paham. Beliau membawa suami saya untuk mengambil cabe, kentang dan sayuran lainnya di ladang mereka. Sungguh indah rasanya pertemuan itu, walau hanya sesaat. Setelah, semua hasil sayuran yang diambil di Ladang mereka selesai, kami langsung pulang.
Disepanjang perjalanan kami pulang, kami diterpa hujan serta ngin kencang. Hujannya lebat sekali, menambah dinginnya hari itu. Sambil menikmati cuaca yang dingin itu, saya selalu berfikir untukk menuliskan kisah yang saya alami hari ini.
Sehingga saya dapat mengambil hikmah dari perjalanan hari ini. dengan judul "Indahnya Silaturahmi". Apa keindahan yang bisa saya alami? Keindahan tersebut adalah:
1. mempererat hubungan dua keluarga
2. anak-anak kami saling mengenal satu sama lain
3. saling berbagi diantara dua keluarga
4. bisa menutupi kelebihan dan kekurang satu sama lain
5. merasa saling memiliki dan senasib
Itulah keindahan yang saya alami saat melakukan silahturahmi. Silahturahmi tidak membuat kita rugi satu sama lai. Tetapi malah saling menguntungkan. Bahkan, apa yang kita bawa pulang tidak sebanding dengan apa yang kita bawa ke sana. Jadi, pereratlah silahturahmi dengan keluarga, dan tetangga kita. Karena tidak ada merugi kalau kita mau bersilahturahmi. Semuanya pasti membawa manfaat yang banyak bagi kita.
Hanya untuk Puasa dan lebaran sekarang kita terpaksa silahturahminya tidak bisa dilaksanakan. Pandemi corona yang telah membawa kita untuk tidak bisa bertemu dengan keluarga jauh kita. Tetapi kita masih bisa bertemu lewa video call. Pandemi ini, membuat batasan jarak diantara kita, untuk memutuskan mata rantai penyebaran covid-19. Semoga saja bencana ini cepat berlalu. Sehingga kehidupan kita dapat berjalan normal kembali. aamiin. Semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar