Menciptakan pola belajar yang efektif dari rumah

Menciptakan pola belajar yang efektif dari rumah

 

Saat belajar dirumah harusnya, guru dan siswa sama-sama menyenangkan. “ di sana senang di sini senang”  itulah inti dari pada pola pembelajaran efektif yang seharusnya terjadi di rumah, baik di rumah guru maupun dirumah siswa.

Bagaimana pembelajaran itu bisa terjadi:

Pertama Karena akses Internetnya lancar, kalau listrinya tidak lancar maka, pembelajaran menjadi tidak menyenangkan tetapi, menegangkan.

Saya pernah melihat anak saya, Ketika internet dirumah mati, tiba-tiba dia tidak bisa berkomunikasi dengan gurunya akibatnya pembelajaran yang awalnya menyenangkan menjadi menegangkan.

 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “pola adalah suatu sistem kerja atau cara kerja sesuatu”. Sedangkan menurut kamus antropologi “pola adalah rangkaian unsur-unsur yang sudah mantap mengenai suatu gejala dan dapat dipakai sebagai contoh dalam menggambar atau untuk mendeskripsikan gejala itu sendiri.

Menciptakan adalah membuat sesuatu yang baru dari belum ada menjadi ada dari sesuatu yang benar-benar tercipta, karena kondisi yang dibuat oleh guru itu sendiri sesuai dengan teknologi yang ada. Bisa diartikan sebagai suatu yang dapat mencapai tujuan maksimal yang diharapkan.

 Pengertian efektif merupakan suatu usaha yang dilakukan secara maksimal Sesuai yang diharapkan. Selain itu efektif juga bisa diartikan sebagai salah satu usaha yang tidak pernah lelah sebelum harapan yang diinginkan belum tercapai.

Sementara rumah adalah salah suatu bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu tertentu. Rumah yang nyaman dapat memberikan kenyamanan bagi yang menempati rumah tersebut. Ada ungkapan mengatakan “Rumahku Surgaku”.

Berdasarkan definisi-definisi di atas yang saya sampaikan “pola belajar efektif dari rumah dapat diartikan sebagai suatu susunan kegiatan yang dapat digunakan untuk melakukan perubahan tingkah laku yang maksimal dari suatu tempat yang nyaman, agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.

Pembelajaran harus menyenangkan semua, dengan demikian peserta didik atau siswa, yang melakukan pola belajar efektif dari rumah. Dapat membuat rencana kegiatan belajar dengan membuat perencanaan penjadwalan yang berlangsung terus-menerus di dalam rumah.  Jadwal ini harus diikuti secara konsisten disiplin. Dan setiap rumah sebagai tempat tinggal dapat dijadikan sarana pembelajaran yang membuat nyaman bagi siswa.

Penjadwalan kegiatan dapat dibuat sebagai patokan untuk melakukan kegiatan belajar misalnya dengan membuat jadwal dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi.  Ingat lagu “Mbah Surip Bangun Tidur Tidur lagi”.

Kalau anak-anak kita sudah terbiasa membuat jadwal pembelajaran dari rumah seperti, halnya kegiatan homeschooling maka, mereka dilatih untuk Mandiri mencoba mencari sendiri pengetahuan-pengetahuan yang mereka dapatkan dari internet.  Tentu dibutuhkan pendamping dalam hal ini orang tua yang selalu mengawasi anak-anaknya di rumah. Dan juga guru memantau dari rumah masing-masing dengan menghubungi orang tuanya melalui wa grup.

Guru dan Orang Tua dapat bekerjasama dalam membuat jadwal. Jadwal tersebut dapat dibuat sesuai dengan selera peserta didik sendiri, yang penting dapat dilaksanakan secara konsisten dengan jadwal yang terpola sedemikian rupa.  Peserta didik dapat melakukan dengan konsisten setiap harinya maka, siswa akan terbiasa dengan pola yang sudah terjadi.

Perubahan perilaku peserta didik akan mengalami peningkatan, yang diharapkan ini yang disebut dengan belajar rumah. Rumah yang merupakan tempat tinggal dapat dirancang sedemikian rupa agar siswa  merasa nyaman.  Bisa dilakukan sambil selonjoran lebih bagus lagi bila ada meja belajar yang diharuskan atau dikhususkan untuk kegiatan belajar.  Hal inilah yang membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan.

Siswa merasa nyaman tetap belajar dari rumah dengan terbiasa melakukan pembelajaran yang terjadwal. Peserta didik akan terlihat perbedaannya dengan peserta didik yang tidak menggunakan perencanaan pembelajaran.

Peerta didik yang mempunyai jadwal pembelajaran akan terbiasa dan kerja, sesuai dengan jadwalnya. Mereka  akan selalu menggunakan jasa tersebut sebagai patokan.  Sebagai patokan kegiatan hari ini di mana dia harus melaksanakan sesuatu yang berarti.

Sementara peserta didik yang tidak melakukan penjadwalan, akan kurang dalam perubahan tingkah lakunya dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil tes penilaian dan penugasan yang dilakukan oleh gurunya. Oleh karena itu harus terbiasa dengan kegiatan rutin hariannya dan dibuatkan jadwal kegiatan yang terpola agar efektif dalam proses belajar.

Peserta didik harus sudah terbiasa membaca buku referensi. Hal ini, untuk menambah pengetahuan tambahan menciptakan belajar efektif dan rumah harus dilaksanakan oleh guru dan orang tua.

Bagaimanapun efektivitas belajar harus membiasakan diri untuk konsisten disiplin, dalam mengikuti jadwal yang sudah dibuat.  Jadi, anak-anak kita harus dibiasakan untuk disiplin, menepati jadwalnya, dan  terbiasa menggunakan penjadwalan belajar di rumah.

Penjadwalan ini,  akan mengalami perubahan tingkah laku yang sangat signifikan.  Sementara peserta didik yang tidak menggunakan perencanaan dalam pembelajaran bahkan, tidak pernah mau belajar sama sekali, akan memperoleh penilaian tidak maksimal.  

Oleh karena itu menciptakan belajar efektif dari rumah harus dibimbing oleh orang tua atau guru. Sehingga peserta didik terbiasa dan konsisten dengan jadwal yang dibuatnya sendiri sekaligus melatih kemandirian siswa untuk disiplin masalah waktu

Prinsip yang harus diperhatikan dalam menciptakan pola pembalajar dari rumah adalah kegiatan pembelajaran harus menyenangkan semua. Siswa senang, orng tua senang dan gurunya juga senang. Akses internet lancar, dan guru bisa menggunakan berbagai aplikasi yang sesuai dengan kondisi siswa di rumah.

Gunakan teknologi yang ada untuk menciptakan pola pembelajaran yang efektif dari rumah. Bila adanya hanya WA Group, gunakan WA Group tersebut  dengan memadukan antara teks, foto dan video.

Mari kita berusaha melejitkan keterampilan menulis siswa lewat blog di internet. Sebab siswa dapat belajar menulis secara online melalui blognya masing-masing.

Siswa dibiasakan untuk menulis apa yang ingin disampaikannya, dengan begitu bukan hanya lisan saja yang terlatih, tapi juga tulisan.

Kesimpulan materi hari ini adalah dalam menciptakan pola pembelajaran efektif dari rumah, guru harus mempunyai peta kelas, atau kondisi siswa di rumah, dan disesuaikan dengan kondisi guru di rumah. Artinya, komunikasi guru dan siswa dari rumah masing-masing, harus membuat mereka saling berinteraksi dan berdiskusi sehingga, pembelajaran menjadi menyenangkan dan bermakna. Semua itu bisa dilakukan bila kegiatan Pembelajaran jarak jauh dibuat secara terjadwal. Kegiatan harus membuat siswa menjadi mandiri dan menemukan kemerdekaan belajar.

P1

Jadwal belajarnya di tentukan oleh guru berdasarkan jadwal pelajaran seperti hari-hari biasa atau kah di rubah?.

Pembelajaran nya lebih menekankan kepada pembentukan karakter mandiri yang berefek pada keseharian siswa? Lalu untuk pencapaian ranah kognitif nya dapat kita ukur dalam satu hari satu mapel atau bagaimana untuk jenjang SD.

TERIMAKASIH ATAS JAWABANNYA

Jadwal jelas harus berubah, tidak sama dengan tatap muka di sekolah, pembelajaran lebih kepada 3 hal yaitu literasi, numerasi, karakter dengan memadukan IPTEK dan IMTAK.

Untuk penilaian guru dapat melakukan penilaian berbasis proyek atau potofolio, disesuaikan dengan kondisi murid SD.

P2

Menurut Om, mungkin tidak bila sistem pembelajaran daring  nantinya bila frasa siswa atau guru lebih nyaman..akan memberi efek pada pembelajaran konvensional yang lazim kita laksanakan sebelum wabah Corona terjadi? Kalau memang ada efek tidak baiknya, apa kira2 langkah yang bisa kita lakukan Om?

Mungkin nanti akan terjadi pembelajaran blended learning, ada tatap muka di kelas dan ada tatap muka di dunia maya, oleh karena itu guru harus belajar sepanjang hayat supaya tidak  tergantikan oleh teknologi modern.

P3

Untuk keberhasilan pembelajaran daring yang efektif kepada siswa yang terkendala tidak memiliki HP atau jaringan yang lemot  bagaimana solusinya?

Solusinya gunakan teknologi yang ada. Kalau yang ada kertas atau buku, maka gunakan itu, sebab mau tidak mau, suka atau tidak suka, siswa dan guru akan dipaksa menggunakan teknologi baru untuk meningkatkan SDM unggul.

P4

Om Jay, selama belajar daring  ini, disekolah kami melaksanakan pembelajaran melalui group WA. Di akhir pertemuan, guru memberi tugas sebagai instrumen penilaian. Namun sayang, ternyata yang mengumpulkan tugas hanya maksimal 75% siswa saja.Bagaimanakah cara yang bisa kita tempuh agar siswa juga aktif mengumpulkan tugas tersebut?

Jangan dipaksa, biarkan mereka mengerjakan tugasnya dengan sukarela. Kita cukup mengingatkan saja bila ada murid atau siswa yang belum mengumpulkan tugasnya, orang tua harus diberitahu karena kerjasama guru dan orang tua sangat penting dalam pembelajaran yang efektif dari rumah.

 P5

1.       Bagaimana cara mengatasi pembelajaran apabila anak-anak memiliki minim sarana daring ?

Harus sabar dan gunakan fasilitas yang ada, ingatlah film laskar pelangi, ditengah keterbatasan, justru bu muslimah bisa melahirkan anak- anak yang hebat dan bisa berkeliling dunia.

2.       Untuk anak TK pembelajaran yang dinilai adalah proses bukan tergantung hasil. Sementara kadang anak tidak mau mengirimkan tugas misalnya merekam hafalannya.bercerita dan mengerjakan tugasnya.

Hal itu juga kami alami, jadi tetap sabar menunggu mereka menyelesaikan tugasnya bukan sebagai beban tapi sebagai kebutuhan siswa untuk mendapatkan pengetahuan. Tetap komunikasi dengan orang tua siswa.

P6

1.       Bagaimana penilaian siswa yang tidak aktif dikarenakan beberapa kendala dalam pembelajaran daring untuk saat ini walaupun sudah terjadwal?

Dicatat, kemudian diberikan surat teguran dari sekolah, kemudian dicaritahu apa masalahnya. Sebab bisa jadi ada masalah serius di keluarga siswa, seperti ortunya kena phk, atau sakit, dll.

2.       Penilaian yang tepat untuk pembelajaran daring seperti ini yang cocok itu seperti apa?

Mengingat pak menteri pernah mengatakan jika pembejaran daring ini tidak boleh dimasukkan dalam penambahan penilaian pada erapor. Kalau masalah cocok itu relatif karena kondisinya tidak sama di setiap daerah. Guru dapat melakukan inovasi sendiri sesuai dengan pencapaian siswa, anda bisa…

P6

Dalam menciptakan pola belajar yang efektif dr rumah itu.kita sdh mmbuat jadwal dan berharap siswa juga bisa melaksanakan. Pembelajaran sesuai jadwal tersebut. Tetapi pada   kenyataan yang kami alami di sekolah kami, ada sebagian siswa yang kurang mmperhatikan shingga, dapat menghambat kelancaran proses pembelajaran sesuai  jadwal yang di sampaikan. Bagaimana sikap kita untuk hal tersebut om. Mengingat siswa belum bisa  mngikuti pembelajaran  sesuai jadwal secara Konsisten. Banyak dari para wali siswa mengeluhkan untuk pmbelajaran dari  rumah ini. Siswa tidak menurut kata orang tuanya. Sehingga tugas yang di berikan tidak dapat terselesaikan dengan cepat. Akhirnya pembelajaran ini di rasa tidak efektif.

Bagmna tindakan kita sebagai guru?. Mengingat peserta didik kami masih pada kelas rendah( SD)

Kalau untuk kelas rendah (SD), pembelajaran daring mungkin tidak bisa maksimal. Siswa SD belum bebas menggunakan internet atau HP. Jadi untuk pengumpulan tugasnya sebaiknya dilkakukan secara offline. Apalagi SD tidak ada belajar informatika komputer. Kita sebagai guru hanya bisa bersabar menunggu tugas dari mereka.

P7

Apakah ada kendala yang dialami dalam pembelajaran jarak jauh selain jaringan internet, dan mohon arahnya dalam mengatasi nya?

Pasti ada, bukan hanya akses internet tapi juga fasilitas yang dimiliki siswa dan guru di rumah. Kalau akses internet tidak ada, maka menggunakan teknologi yang ada di sana juga sulit, misalnya cuma ada sms, belum ada wa, siswa punya hp tapi tanpa kamera, maka telpon langsung adalah solusinya walaupun guru harus keluar biaya pulsa cukup besar. Jadi setiap guru akan mengalami hal yang beragam, inilah dinamikannya dan jangan lupa pengalaman kita dituliskan di blog sehinga dapat menginspirasi guru lainnya.

P8

Keluhan siswa tidak konsisten guru menggunakan aplikasi, sehingga selain harus belajar lagi cara menggunakan aplikasi juga terlalu banyak kapasitas penyimpanan data yang terpakai.

Berdasarkan pengalaman aplikasi yang paling cocok, mudah, dan efektif yang mana?

Omjay, saat ini menggunakan aplikasi zoom dan anak anak suka, walaupun ada aplikasi yang lain, tapi berdasarkan pengalaman pakai zoom itu murah dan mudah cara pemakaiannya.

P9

1.       Disekolah saya masih banyak siswa belum punya HP Android.

 Gunakan hp yang ada dulu, dan sederhana saja, buat modul khusus untuk kondisi seperti ini dengan penugasan yang tak terlalu sulit.

2.       Ada yang punya HP tapi alasan tidak mampu beli kuota.

Kalau ini guru harus coba cari donatur atau sponsor, peran komite sekolah harus diperdayakan sehingga guru terbantu dengan adanya komite sekolah.

P10

Yang saya alami saat masa pandemi ini sungguh dilematis. Dengan zonasi sekolah kami dengan siswa tinggal di daerah terpelosok dan kondisi ekonomi siswa kami. Ini kendala besar pembelajaran secara daring yang dilakukan. Adakah solusi menarik untuk tetap menciptakan belajar efektif dirumah dengan menyenangkan. 

Kondisi seperti ini sebenarnya, bukan hal baru buat Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Kreativitas dan inovasi guru sangat diperlukan dalam memberikan solusi dari masalah yang dihadapi. Bila pembelajaran jarak jauh tidak bisa dilaksanakan, maka gunakan pembelajaran jarak dekat, guru bisa mengunjungi rumah muridnya bila alat komunikasi tidak ada. Memang dibutuhkan pengorbanan luar biasa untuk menjadi guru.

P11

Belaja Daring kami sebagian besar melalui WAG,kendala belajar daring bagi kami  sinyal lemah dan guru belum punya  laptop yang mdukung, bagaimana solusi belajar daring  yang efektif dan berapa prosentase pembagian materi pembelajaran antara imtaq n iptek agar tujuan pembentukan karakter peserta didik tercapai?

Pakai wa juga efektif kok, buktinya omjay gunakan WA Group untuk belajar menulis dan murah biayanya.

P12

Namun pembelajaran online ada plus minusnya. Terutama pada penggunaan kuota internet. Dengan pola on off bisa membantu pelaksanaan belajar .  Yang saya tanyakan Adakah pola lain yang lebih hemat di era pandemi ini bapak? Mengingat ekonomi rakyat sedang terpuruk.

Ada, gunakan wa group atau line group. Saya sering menggunakannya dengan bentuk teks, karena bentuk teks ini tidak makan kuota banyak.

P13

Apakah dengan penjadwalan belajar siswa yang sudah dirancang sedemikian rupa oleh guru dan bekerja sama dengan orang tua ini menunjukkan setiap siswa memiliki jadwal yang berbeda2. Apakah maknanya sudah mengorganisir semua mapel yang ada pada kurikulum ? Dan apakah penjadwalan ini bisa memfasilitasi setiap siswa yang memiliki kemampuan belajar yang berbeda misalnya ada siswa yang lebih condok ke tipe pembelajar visual, kinestetik, naturalis?

Setiap penjadwalan disesuaikan dengan kesepakatan guru di sekolah tersebut dengan memeperhatikan gaya belajar siswa.

P14

Saya mau bertanya tentang pembelajaran daring dari rumah dikaitkan dengan kenaikan kelas. Apakah cukup dari nilai daring atau bagaimana karena tatap muka juga tidak pernah...mohon pencerahannya?

Penilaian hanya guru yang bersangkutan yang lebih tahu, kalau dirasa dengan online sudah cukup nilainya, maka gunakan itu, tapi bila belum cukup bisa gunakan waktu remedial melalui online. Hal itu saya lakukan bila ada nilai siswa yang kurang dengan menghubungi wali kelas dan orang tua siswa, biasanya kami rapat dengan dewan guru untuk meberikan solusi terbaik buat siswa yang jarang hadir.

Pandemi saat ini menuntut perlunya pembelajaran dari Rumah. Dengan kolaborasi G.O.S mari ciptakan Pola Belajar Yang Efektif Dari Rumah.


Komentar