Pasien Tanpa Gejala
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Indonesia termasuk negara yang berjuang dari virus mematikan.
Saat ini, pasien corona semakin banyak di dunia dan Indonesia pada khususnya.
Terutama, du Sumatera Barat, di Kabupaten Solok. Sudah ada dua kasus yang membuat warga Kabupaten Solok yang terinfeksi covid-19. kedua kasus itu terinfeksi dari anak menantu mereka yang pulang dari Jakarta.
Karena kondisi mereka yang lemah dan usia lanjut. Seperti yang terjadi di Surian, Bapak ini menderita hipertensi. Menantunya pulang dari Jakarta. Menantunya ini pulang dalam keadaan sehat dan sudah di isolasi di rumah. Menantu beliau sudah diisolasi selama 14 hari tetapi, hasilnya tetap nihil.
Namun, untung tak dapat diraih, tiba-tiba si bapak ini sakit, hipertensi beliau kumat. Beliau pergi memeriksakan ke dokter di RSUD Kayu Aro.
Penyakit beliau menunjukkan tanda-tanda covid-19. Jadi beliau tidak hanya sakit hipertensi. saat diambil tes swab, beliau tidak mau dirawat atau diisolasi.
Beberapa hari kemudian hasil tes beliau keluar. Beliau posistif covid-19. Tentu saja semua anggota keluarga beliau harus diisolasi.
Sampai, beliau dijemput paksa oleh anggota polres Aro Suka. Dan beliau dibawa ke Rumah Sakit M.Jamil Padang. Hanya di rawat beberapa hari beliau dinyatakan meninggal.
Beliau dimakamkan di pemakaman covid-19 di daerah Bunguih Padang.
Dengan meninggalnya pasien covid-19, dari Surian maka keluarga beliau juga dinyatakan positif. ada 4 orang keluarga beliau yang positif.
Tetapi Alhamdulillah semuanya sembuh dan sudah dipulangkan kembali ke Surian.
Warga Kabupaten Solok yang meninggal dunia karena covid-19 adalah Alm. Bkr (samaran). Alm. sebenarnya sudah sakit dan dirawat di rumah sakit Aro Suka. Beliau dirawat tidak menggunakan standar kesehatan covid-19. Karena sebelumnya, beliau sudah melakukan tes di SPH, dan rumah sakit Muhammad Natsir. Namun, hasilnya negatif.
Tetapi, saat beliau dirawat di RSUD Aro Suka, beliau menunjukkan ciri-ciri pasien covid-19. Makanya beliau melakukan tes ulang covid-19. Sampai hasil tes keluar beliau tidak mau diisolasi.
Alm. terinfeksi covid-19 karena, beliau berhubungan dekat dengan anak beliau yang tinggal di Jakarta. Anak beliau ini pulang karena, Bapaknya sakit parah. Sebelumnya anak alm. tidak ada gejala apapun tentang covid-19. Beliau sehat waalfiat saja. Namun, malang tak dapat ditolak untung tak dapat diraih, penyakit covid-19 ini berpindah ke alm. yang menyebabkan alm. meninggal dunia. Alm. meninggal sebelum hasil tes keluar.
Saat pemakaman keluarga menolak alm. untuk dimakamkan dengan standar kesehatan covid-19. Jadi semuanya tetap diselenggarakan dengan standar biasa.
Setelah alm. Bkr dimakamkan, hasil tes alm keluar. Sehingga ini membuat Pemkab Solok dan warga Kabupaten Solok gempar dan harus isolasi di rumah. Sampai RSUD Aro Suka ditutup selama 14 hari. Dan semua dokter dan perawat yang ada kontak langsung dengan pasien diisolasi. Tenaga kesehatan Aro Suka diisolasi di Vila Danau Kembar sebanyak 31 orang. Sedangkan yang lainnya diisolasi di rumah saja.
Jadi, dengan kejadian ini ada sekitar 75 orang yang harus di tes. Isolasi di rumah dan Vila Danau Kembar. Semua orang yang ada kontak langsung dengan pasien harus dites. Semua data ini saya dapatkan dari Suahnews dan grup whatsapp.
Hal ini yang sangat ditakutkan oleh pemerintah. Untuk itu, marilah kita semua mematuhi anjuran pemerintah, agar wabah ini terputus dan tidak menambah korban lagi.
Paisen tanpa gejala yang membuat kita semua takut akan terjangkit wabah ini. Makanya, ayo pembaca se Nusantara, marilah kita di rumah aja.
Aturan yang dibuat untu dipatuhi. Bukan untuk dilanggar. kalau dilanggar kita sendiri yang kena imbasnya.
#STAY@HOME#
#NIRA#
Komentar
Posting Komentar