Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku


Sedikit data pribadi narasumber 09 Juni 2020.

Perkenalkan, nama saya Emi Sudarwati.  Guru  Bahasa Jawa SMPN 1 Baureno Bojonegoro, Jawa Timur. 

Pegiat Literasi Guru dan Siswa Indonesia.  Lebih dari 460 buku ber-ISBN yang ada nama saya di dalamnya.

Pada tahun 2013.  Penulis bergabung dengan sebuah kelompok penulis di Bojonegoro.  Namanya PSJB (Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro).  Di sana penulis banyak berjumpa dan berkenalan dengan penulis-penulis senior.  Seperti : JFX. Hoery (Padangan-Bojonegoro),  Sunaryata Soemardjo (Ngimbang-Lamongan), Nono Warnono (Gajah Indah-Bojonegoro), Gampang Prawoto (Sumberrejo-Bojonegoro), Sri Setyo Rahayu (Surabaya), almarhum Anas AG (Pemred  Radar Bojonegoro-waktu itu), dan masih banyak lagi yang lainnya.

Dari orang-orang hebat di dunia tulis-menulis itu, akhirnya penulis mendapatkan pencerahan.  Bahwa karya siswa yang sudah terkumpul bisa diterbitkan dengan ISBN (Internsional Standart Book Nomber).

Pada awal tahun 2014 ini terbitlah Kumpulan Cerkak karya Emi Sudarwati dan Siswa SMPN 1 Baureno dengan judul buku LUNG.

Pada penghujung tahun 2014.  Kembali bekerja sama dengan PSJB, penulis menerbitkan buku karya Emi Sudarwati dan Siswa SMPN 1 Baureno.  Tidak berhenti sampai di situ.  Karya-karya ini juga mendapat sambutan baik dari kepala sekolah, kepala dinas pendidikan, bahkan bupati Bojonegoro saat itu.

Sampai-sampai penulis dan siswa didatangi oleh salah satu wartawan radar Bojonegoro untuk wawancara.  Alhasil, besuknya tayang di surat kabar harian radar Bojonegoro yang sangat terkenal itu.  Dari sana,  semua penasaran dengan buku karya siswa tersebut.  Sehingga Toko Buku Nusantara Bojonegoro banyak diserbu pembeli buku.  Semua ingin membaca dan belaj…

Pada tahun 2015 ini, penulis ditugaskan untuk mengikuti lomba inobel tingkat nasional.  Awalnya ada rasa tidak percaya diri.  Namun karena Bapak Edy Dwi Susanto selaku kepala sekolah waktu itu tidak henti memberikan semangat dan motivasi.  Akhirnya penulis mengirimkan karya inovasi, meskipun dengan setengah hati.

Namun tidak disangka, ternyata dapat panggilan sebagai finalis inobelnas.  Bersama 102 guru dari seluruh Indonesia, penulis diundang ke Jakarta untuk presentasi.  Ternyata bukan hanya presentasi, tetapi ada ujian tulis juga.  Seusai lomba, seluruh finalis diajak berwisata di Dufan.  Meskipun belum mendapat juara, namun penulis sudah cukup bangga, bisa belajar bersama guru-guru hebat dari seluruh tanah air.

Di samping itu, penulis juga mendapat rekom…

Pada tahun 2016, penulis ditugaskan mengikuti seleksi guru prestasi tingkat Kabupaten Bojonegoro.  Sebenarnya saat itu sudah untuk yang ke dua kalinya.  Karena banyak guru menolak mengikuti seleksi tersebut, akhirnya penulis ditugaskan lagi.  Ternyata tidak sia-sia.  Karena bisa menduduki juara ke tiga dari tiga puluhan peserta.

Pada tahun yang sama, penulis kembali mengirimkan karya inobel.  Kali ini bukan atas inisiatif  bapak kepala sekolah, tetapi keinginan penulis sendiri.  Karena pengalaman tahun 2015 lalu begitu menginspirasi.  Kali ini bukan karya baru.  Namun karya lama yang diedit, dengan tambahan sesuai yang diberikan oleh dewan juri.  Alhasil, mendapat juara 1 inobelnas kategori SORAK (Seni, Olah Raga, Agama, bimbingan Konseling dan Muatan Lokal)…

Pertanyaan 1.

“Bagaimana awal mulanya ibu membuat buku ....apakah punya ide tersendiri atau Bagaimana?

Jeferson bandung Jawa Barat.

Awal tahun 2013 saya sudah kepikiran ingin Menerbitkan Buku.  Tapi belum tahu caranya.   Untunglah akhir tahun 2013 dipertemukan dengan Kawan-kawan PSJB.  Sehingga tahun 2014 terbit buku perdana bersama siswa.  Karena saya tidak mau sukses sendirin.  Saya ingin siswa desa pun bisa dikenal”.


Pertanyaan 2

Selamat malam Ibu. Perkenalkan saya ibu Aning S dari Pati

“Untuk pengiriman naskah    atau materi untuk dibukukan ...apakah harus sudah dalam keadaan siap cetak ? Apa yang layout pihak percetakan? Bagaimana untuk naskah yang dikirim hanya berupa karya saja..berapa beaya yang harus dibutuhkan?  ( jika Cover dan layout bukan penulis).

Senang berkenalan dengan Bu Aning.  Naskah usahakan dikirim lengkap. Mulai judul, kata pengantar, daftar isi,  isi buku,dan biografi penulis. 

Sedangkan edit,  layout dan desain cover akan dikerjakan TIM kami.  Namun jika Bapak/Ibu berkenan membuat kover sendiri juga diperbolehkan.  Tapi tidak akan mengurangi biaya ke penerbit.

Ukuran kertas sudah A5 ya. Jadi bisa langsung dihitung biayanya.  

Adapun biaya penerbitan, tergantung jumlah halaman dan banyaknya cetak.

Catak minimal 10 eks.Kalau jumlah halamannya 50-60 halaman, biayanya 480.000. Sudah termasuk edit, lay out, desain kover dan ISBN:.


Pertanyaan ketiga

Ibu Emi Sudarwati yang hebat, saya salut, dan bangga terhadap Ibu

Saya Santi dari Jayapura.


“1. Untuk menerbitkan di Penerbit Majas, setelah dikirimkan naskah lengkap dan bukti yang, bagaimana dengan proses editor dan penerbitan isbnnya.

2. Apabila ternyata naskah kami ditolak , apakah ada pemberitahuan kepada kami?

Karena pernah penerbit lain ber bulan bulan tdk ada info kepada penulis ternyata naskah nya ditolak.

3. Beberapa kali saya ikut lomba TK nasional baik LKG ,inobel, MTMH atau lainnya, tetapi paling mentok di juara dua atau tiga. Dan belum pernah juara satu.

Bisakah ibu berbagai trik agar menjadi sang juara. Sebagai motivasi kami semua.

 Terimakasih

1. Saya adalah salah satu editor di Penerbit Majas.  Masih banyak juga editor lainnya.  Termasuk Bu Hati dll. ISBN dll juga akan diurus tim kami.

2. Jika naskah ditolak, akan langsung saya kabari.  Karena kami penerbit Indi, maka tidak banyak naskah yang ditolak. 

Alasan ditolak: plagiat lebih dari 40%.

3. Keren Bu.  Saya tidak ada trik khusus.  Jangan mudah mengarah dan terus belajar dan perbaiki karya kita. 

Tahun 2015 saya hanya finalis inobel.   Lalu tahun 2016 saya perbaiki naskah yang sama.  Tentu dengan mendengarkan kritik dan saran dari dewan juri.  Saya sih tidak ambisi ingin juara 1.  Tujuan saya ikut lomba hanya ingin belajar dari peserta lain.  Karena mereka berasal dari daerah seluruh Indonesia.  Mereka rata-rata terbaik dari daerah masing-masing”.


Pertanyaan yang ke 4

[21:20, 6/8/2020] +62 813-6034-7555: ijin bertanya Ibu Emi..

1. Jika kita menulis buku dengan menggunakan bahasa jawa, dialek yang dipakai dialek mana? Apakah dialek di sktr kita? Berhubung basa jawa itu bnyk dialeknya. Atau ada standar tersendiri?

2.  Referensi yang dipakai apakah hrs referensi buku berbahasa jawa jg? Atau bolehkan referensinya buku bahasa indonesia ? Dr Ika Fitriyati (Yogyakarta)

Salam kenal Ibu Ika.  1. Saya menulis menghunakan Bahasa Jawa baku untuk buku ajar/pelajaran.  Sedang buku cerita atau puisi (Gurit) menggunakan Dialek Bojonegoro.  Dialog di cerita bisa menggunakan Bahasa Indonesia maupun Bahasa Asing.  

2. Referensi bisa gunakan Bahasa Jawa, Indonesia maupun Bahasa Asing”.



Pertanyaan ke-5

“Maaf bertanya, untuk PTK . Ini asli naskah PTK atau bagaimana? Yang dikirim ke penerbit ?

Hanifah gresik

Malam Bu Hanifah.

Naskah PTK harus sudah dirubah sistematikanya seperti buku. Jadi ada beberapa yang boleh dihilangkan.  Ada pula yang harus disederhanakan.  Boleh 1 PTK atau lebih baik 1 buku terdiri dari kumpulan beberapa PTK.

Tapi kalau Ibu mau mengirim naskah asli juga boleh.  Namun ada biaya tambahan 100.000.   Karena tim akan memangkas sesuai kreteria kami”.


Pertanyaan ke 6

“Bagaimana konsep dasar yang ibu berikan kepada anak2 agar anak-anak kita senang dan mau menulis, hingga bisa Sasi Sabu? Pak Nengah dari Bali

Baik.  Salam kenal Bapak Nengah.

Sebelum mulai pelajaran, saya minta 1 siswa membaca cerita.   Lalu yang lain mendengarkan.   Setelah itu semua membuat ringkasan cerita.  Kemudian secara acak mereka membaca ringkasan cerita di depan kelas. Lama-lama akan terbangun kultur membaca dan lalu menulis’.


Pertanyaan 7

NI KETUT SUASTIWI .Guru tk negeri desa tusan. Klungkung bali

“Bolehkah minta no wa bunda pemateri. Kebetulan kami 1 almamater. Saya punya lagu berbahasa daerah bali ttg kromo inggil.. Pingin.. Membawa lagu saya menjadi lagu berbhs daerah inggil se nusantara.

TEMA: ANGGOTA TUBUH. TERIMAKASIH

Siap Bu Ketut. 

Nomer WA saya

0821-3220-6671”


Pertanyaan 8

Suryan - Bangka Barat


“Saya agak tertarik dengan nominal angka di penerbitan itu, apa dan bagaimana kelanjutan angka2 tesebut, termasuk jika ingin memperbanyak eksemplar buku tersebut  selain yang 10 tadi? Terimakasih

Termasuk untuk format layout cetak.

Baik Pak Suryan.

Jika ingin cetak dengan jumlah banyak akan lebih murah.

Kalau mau cetak ulang juga bisa.  Biayanya tentu selisih. Tapi maaf, saya tidak hafal.  Harus lihat tabel”.


Pertanyaan 9  

Assalamualaikum wr.wb

Ibu Emi yang luar biasa. Terima kasih telah berbagi pengalaman.

Perkenalkan saya Rasito, guru dari Banyumas.

“Ibu, bagaimana cara Ibu membangkitkan minat siswa untuk menulis sehingga dapat menghasilkan Buku Bersama Siswa?

Terima kasih atas jawabannya.

Www Bu Rosita.  Senang berkenalan dengan ibu. 

Membaca dan menulis itu butuh latihan agar menjadi kebiasaan.

Jadi awalnya sedikit saya paksa anak untuk mendengarkan cerita dan menulis ringkasan cerita. Lalu membacakan di depan teman-temannya. Kalau tidak mendengarkan kan tidak dapat menulis ringkasan.   Pasti malu lah pas ditunjuk untuk baca ringkasannya. Lama-lama menjadi kebiasaan”.


Pertanyaan 10

Assalamu'alaikum wr. Wb

Saya ibu Titin Sumartini dari Subang

“Izin bertanya bu:

1.Apa tips ibu sehingga ibu mendapatkan inobel tingkat Nasional.

2.Jika satu buku satu siswa, darimana sumber dana percetakannya, sedangkan mereka belum mampu mencari uang sendiri.


Wassalamu'alaikum wr. Wb

Butitin.

1. Tidak ada tips khusus Bu.  Saya jug tidak ada ambisi untuk juara 1.  Niat awal saya hanya ingin belajar.  Jika akhirnya juara, itu bonus dari Allah. 

Jangan mudah menyerah ya.  Semangat belajar dan terus berkarya.

2. Biaya penerbitan dari orang tua siswa. 

Tapi kalau ada anak-anak yang kurang mampu. Tapi karyanya bagus, saya siap membiayai dengan uang pribadi”.


Pertanyaan ke 11

Assalamuaikum. Husnul Hafifah dari Bondowoso.

“Luar biasa  sekali menyimak kisah bu umi sudarwati dalam menulis dan menerbitakan buku, serta aktivitasnya dalam menyebarkan inspirasi dan menggugah guru serta siswa dalam menulis. Dari karya buku yang ibu tulis saya mhn pencerahan tentang:

1.Perbedaan PTK dan Karya inobel .

2. Tantangan terbesar ibu dalam menggerakkan diri sendiri, guru lain dan siswa

Adakah tips khusus agar agar mereka mau bergerak

Trima kasih.

3. Ada karya ibu juga Haiku. Mohon pencerahannya tentang Haiku.

Www Ibu Husnul Hafifah. 

1. Karya inobel harus bersifat beda, baru atau pembaharuan. Sedangkan PTK boleh menguji coba karya orang lain di kelas kita.

2. Saya tidak pernah menganggap apapun sebagai tantangan.  Mengalir saja seperti air.   Agar mereka mau bergerak, kita harus memberi contoh.  Jangan bicara kalau belum melakukan.  

3. Haiku itu puisi pendek. Terdiri dari 3 baris.  Strukturnya 5:7:5.  Jadi baris pertama terdiri dari 5 suku kata.  Baris ke 2 ada 7 suku kata. Dan baris ke 3 ada 5 suku kata.  Haiku ini aslinya berasal dari Jepang”.


Pertanyaan ke 12

Assalamualaikum,

Saya siti Nurbaya Az, SE

Karimun, Kepri.

Bu, untuk menerbitkan buku puisi harus berapa judul dan berapa halaman. Gelombang 12. Wassalam.

Www Ibu Siti Nurbaya.    

Untuk buku puisi tidak ada batasan jumlah judul.   Tapi untuk menjadi 1 buku ber ISBN minimal 50 halaman A5.

 

Pertanyaan ke 13

“Assalamualaikum bunda Emi, saya ibu Lutfiyah, dari Mojokerto, Jatim, yang saya tanyakan :

1, buku Antologi yang semacam apakah yang bisa untuk penilaian PAK (kriterianya) ?

 2, saya guru mapel bhs Indonesia di SMA , jk saya buat Antologi Puisi Solo, brp nilai/skor  angka kreditnya ? Dan hrs berapa halaman ?!?,

Terimakasih,

Wassalamualaikum, Wr Wb.

Www Bu Lutfia.

1. Untuk PAK sebaiknya buku pelajaran atau buku ajar, diktat dll.  Kreterianya bisa baca di buku 4.   Maaf saya tidak hafal.

Sedangkan karya inovatif, bisa juga berupa buku puisi atau cerita inspiratif.

2. Untuk guru Bahasa kalau tidak salah nilainya 4.  Maaf... Nanti coba buka lagi buku 4 ya.  Pedoman PAK.  Jumlah halaman, minimal 50.  Agar bisa diajukan ISBN.

Maaf... Ini ada wawasan dari tim penilai PAK.

Ada banyak alasan mengapa Buku dan lain-lain tidak dinilai:

1. Bisa jadi Timnya yang salah memaknai sebuah bukti fisik untuk dikonvert menjadi nilai angka kredit karena multi tafsir atau dokumen salah kamar.

2. Bisa jadi yang bersangkutan salah memasukkan bukti fisik (pengembangan diri, Seminar, KTI, penghargaan atau lainnya). Semisal: Narasumber/peserta pelatihan masuk katagori pengembangan diri. Untuk dapat nilai hrs sekurang_kurangnya melampirkan foto copy undangan, surat tugas, resum kegiatan/foto dokumentasi keg dan piagam dengan struktur program tidak kurang dari 30 jp yang dilegalisir atasan. Untuk Seminar hampir sama dengan perlakuan pelatihan, namun tanpa struktur materi maupun JP. (harus dimasukkan kolom seminar bukan pelat”.


Pertanyaan 14

Selamat Malam bu Emi.. Saya bu Agathe dari Kapuas Kalimantan Tengah.

“Misalkan saya mau menulis buku LKS untuk siswa. Sumbernya dari berbagai buku yang ada, menyesuaikan dengan waktu, keadaan dan ketersediaan di lokal.

Apakah itu bisa jadi sebuah buku ?

Malam Bu Agatha.

Kumpulan soal bisa saja menjadi buku.  Cantumkan daftar pustaka, jika ibu mengutip dari berbagai sumber”.


Pertanyaan 15

“Malam ibu Emi. Bisakah  ceritakan bu, isi dari buku LUNG yang ibu terbitkan bersama Siswa  SMPN 1 Baureno? Saya penasaran bagaimana kombinasi duet antara Guru dan Siswa dalam menulis hingga menerbitkan buku? Bagaimana teknik pembagian naskahnya?

AAM NURHASANAH, LEBAK-BANTEN.

Malam Bu Aam.  Buku Lung berisi 23 cerita pendek.  Saya hanya menulis 1 judul saja.   Sedang yang 22 judul ditulis oleh siswa. Saya sudah lupa judul-judul nya.  Itu sudah lama sekali.   Harus buka-buka bukunya lagi kalau mau tahu isinya”.


Pertanyaan ke 16

“Apa kiat-kiat yang harus saya lakukan agar bisa  merangkai kalimat, bu Emy? Saya sangat susah jika harus merangkai kalimat apalagi jika setiap kalimat itu mau dipadukan menjadi sebuah paragraf.

Dari: Marnawati, Tanah Bumbu-Kalsel

Ok Bu Marwati.

Agar bisa merangkai kata dengan baik ada bebera langkah:

1. Baca

2. Baca

3. Baca

Jadi harus banyak membaca.

4. Tulis

5. Edit

Semua perlu pembiasaan.   Karena menulis itu ketrampilan.  Jadi bisa dipelajari dan dibiasakan.  Bukan sulapan”.

Pertanyaan 17

“Perkenalkan saya bu sitti halimah dari kota jayapura. Bu Emi super .....banyak banget bukunya, tiada hari tanpa menulis. Maaf bu Emi mau tanya,pernahkah ibu merasa jenuh untuk menulis,bagaimana cara mengatasinya.

Siap Bu Sitti.

Saya manusia biasa.  Pasti punya rasa jenuh.  Kalau sudah begitu, saya akan mencari hiburan. Bisa jalan-jalan atau makan-makan dengan keluarga.

Saya hanya menulis 10-20 menit saja setiap hari.  Tidak terus-menerus.  Tapi setiap hari.   Baik di blog, laptop maupun HP”.


Pertanyaan 18

Suhaimi aceh.

“Luar biasa, semoga semangat dan ilmu ibi Emi dapat tertular kepada kami ini.

Mohon diberikan motivasi dan ceritakan kepada kami, tips yang membuat ibu bisa bersemangat begitu dalam menulis.

Bagaimana cara ibu mengatur waktu ( menejemen waktu) antra menulis dengan kegiatan lainnya.

Wassalam.

Terimakasih

Malam ibu Suhaimi.  Aamiin....

Agar motivasi kita selalu terbangun, tentukan alasan kita menulis.  Kalau saya,. Menulis untuk mengukir sejarah sendiri.  Semua karya pasti akan menemukan takdirnya. 

Menulis tidak butuh waktu khusus.  Saya hanya menulis 10-20 menit saja setiap harinya.   Tapi harus rutin ya.  Baik itu di blog pribadi,  laptop, maupun HP.

Sedangkan waktu saya yang lain masih 23 jam lebih.  Bisa lah melakukan apa saja”.


Simpulan:

Buku adalah bukti sejarah.  Merupakan catatan bahwa kita pernah hidup di dunia ini.  Oleh karena itu, saya ingin mengabadikan setiap jengkal perjalanan menjadi sebuah buku.  Setiap karya pasti akan menemukan takdirnya sendiri.  Semoga buku sederhana ini mengispirasi banyak orang. Nuwun nuwun rahayu. Wassalamu'alaikum wr wb.


Komentar