Mundur Satu Langkah, Maju Seribu Langkah
Kesabaran ada batasnya
Sore itu saat aku lagi sibuk menanam kunyit. Datanglah dia"sedang apa kamu, Ka?" Katanya (ibu Rt kami).
"Aku sedang membersihkan sampah. Sekaligus, menanam kunyit ini" jawabku.
"Suruhlah suamimu menanamnya! Dari pada dia berdiri saja". Katanya lagi.
"Sudahku suruh tapi dia tidak mau. Sekarang kalau kita perempuan tidak bisa bekerja, maka siap -siap untuk tidak makan. Dan kelaparan". Jawabku
"Itu benar sekali. Kalau hanya suami yang diharapkan, bisa puasa siang maam kita. Usir saja suamimu itu. Katanya lagi. Sambil menunjuk suamiku yang berdiri di sebelahku". Katanya.
"Sontak suamiku menjawab, istri banyak, dan mudah dicari. Kamu hangan atur-atur saya". Kata suamiku.
"Apa, kamu tak boleh diatur?" Kata bu RT lagi.
"Sudah ni, jangan diteruskan". Jawabku
Bu, Rt itu langsung pergi sambil mengomel sendiri. Pergi ke rumahnya sambil menekurkan kepala. Dan langsung menutup pintu.
Setelah bu Rt pergi, aku marahi suamiku. Kok, tadi di jawab kata Bu Rt? Dia saja, jauh lebih baik dari pada menjawab. Karena ini bisa memperngaruhi kesehatannya, dan juga hubungan kita.
Saya sudah setiap hari, disuruh pergi oleh Bu Rt itu. Di depan orang banyak lagi. Siapa yang kuat digituin terus, katanya.
Lebih baik kita mundur satu langkah untuk maju seribu langkah.
Sabar bisa menjadikan kita orang yang beriman. Dan juga bisa membuat hubungan Silahturahmi tetap terjaga.
Kalau dilihat dari cerita di atas, memang tidak salah suamiku menjawab kata-kata bu RT.
Tetapi, jawaban itu berdampak buruk bagi hubungan kami ke depannya.
Janganlah kita ikut campur dalam urusan rumah tangga orang lain. Atau urusan yang bukan urusan kita.
Setiap hidup dan kehidupan memnag memiliki maslah yang berbeda-beda. Hal ini menjadikan kita semakin dewasa.
Satu kunci yang selalu aku terapkan dalam kehidupan ini adalah sabar. Walau kadang kadang ada membludak, namun dengan tekad tadi "mundur satu langkah untuk maju seribu langkah".
Uruslah urusan sendiri, jangan pedulikan orang lain. Kalau ingin hidup damai bersabarlah.
Komentar
Posting Komentar