IDENTIFIKASI

 IDENTIFIKASI

Pengertian Identifikasi 

Istilah identifikasi erat hubungannya dengan kata mengenali, menandai, dan menemukan.

 Kegiatan mengidentifikasi adalah kegiatan untuk mengenal dan menandai sesuatu. Dalam pendidikan khusus, identifikasi merupakan langkah awal yang sangat penting untuk menandai anak-anak yang mengalami kebutuhan khusus. 


Identifikasi dilakukan dengan cara pengamatan, wawancara dengan orang tua. 

Dengan identifikasi  dapat diketahui apakah anak tergolong: (1) tunanetra, (2), tunarungu, (3) tunagrahita, (4) tunadaksa (5) anak tunalaras, (6) anak dengan gangguan spektrum autistik, dan (7) anak berbakat (gifted dan talented), atau anak dengan gangguan/hambatan lainnya.

Kegiatan identifikasi sifatnya masih sederhana namun ini bisadbisa membantu untuk memberikan informasi kepada guru dan juga tenaga ahli lainnya untuk menentukan langkah selanjutnya.

Identifikasi yang dilakukan untuk menemukenali keberadaan anak-anak berkebutuhan khusus, berorientasi pada ciri-ciri atau karakteristik ada pada sesorang anak, yang mencakup kondisi fisik, kemampuan intelektual, komunikasi, maupun sosial emosional (Dudi Gunawan, 2011). 

Tujuan Identifikasi

Dalam konteks pendidikan inklusif, proses identifikasi anak berkebutuhan khusus memiliki tujuan sebagai berikut: 

(1) penjaringan (screening); 

(2) pengalihtanganan (referal); 

(3) klasifikasi; 

(4) perencanaan pembelajaran; dan 

(5) pemantauan kemajuan belajar. Secara rinci, kelima hal tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

Demikian juga apabila pembelajaran yang dilakukan menunjukkan kemajuan yang signifikan maka pemberian layanan atau program pembelajaran tersebut dapat dilanjutkan dan dikembangkan.


Komentar