Konsep Buku Non Fiksi
Bapak Ibu Guru yang hebat
Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Malam
ini adalah malam yang ke 19 dalam belajar menulis di grup WA. Kegiatan ini
dilaksanakan setiap hari Senin, Rabu, dan Jum’at.
Pada
malam ini, kegiatan kuliah kita akan disampaikan oleh ibu Musiin,M.Pd. Dengan judul materi, Konsep Buku Non Fiksi. Dan sebagai moderatornya
adalah Mr.Bams.
Akan
tetapi sebelum Ibu Iin memberikan materinya, izinkan saya menyampaikan tata
cara mengajukan pertanyaan :
1.
Tulis nama dan asal
2.
Tulis dalam satu chat
3.
Kirim pertanyaan dari pukul 19.45 WIB
Sebelum
kegiatan dimulai, Mr.Bams meminta semua peserta untuk berdo’a sesuai dengan
agama masing-masing.
Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
Ini
sedikit pengalaman beliau.
Salam
sehat. Semoga kegiatan menulis ini
menjadi berkah bagi kita semua di masa pandemi Covid-19, dan menjadi penguat
imun tubuh kita dan semoga ilmu yang kita peroleh malam ini bermanfaat dunia
akhirat.
Selamat
malam Bapak Ibu penulis hebat, peserta kelas menulis Om Jay
gelombang 19 dan 20. Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Om Jay dan Mr.
Bams yang telah memberi kesempatan kepada
saya untuk berbagi sedikit ilmu dan berdiskusi dengan Bapak Ibu.
Saya
adalah alumni kelas menulis Om Jay gelombang 8 yang juga mendapat kesempatan sekaligus
tantangan menulis yang diberikan Prof. Eko. Kami bersembilan telah berhasil
menaklukakan tantangan menulis Prof Eko dan buku kami telah berhasil dipajang
di toko buku Gramedia secara online maupun offline. Buku karya saya berjudul
Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi.
Saya
telah berhasil mengalahkan ketakutan dari diri saya sendiri. Ketakutan itu
merendahkan potensi saya untuk menulis.
Saya
yakin Bapak Ibu pasti juga mampu menjadi Pemenang Dengan Menerbitkan Tidak Hanya 1 buku, namun
puluhan buku.
Ketakutan yang saya rasakan ketika menulis buku adalah
sebagai berikut:
1. Takut tidak ada yang membaca.
2. Takut salah dalam menyampaikan pendapat
melalui tulisan.
3. Merasa karya orang lain lebih bagus.
Untuk
mengatasi hal itu beliau, ikut di Kelas menulis Om Jay dan bertemu dengan
banyak penulis pemula dan pemateri hebat, salah satunya adalah Prof Eko. Dan cahaya untuk
berkarya berasal dari diri sendiri. Beliau yang minder untuk menulis, menjadi berani
untuk menulis. Kegiatan menulis ternyata sangat menyenangkan. Bapak ibu jangan
sampai menjadikan kegiatan menulis, sebagai contoh menulis resume kelas Om Jay
menjadi sebuah mimpi buruk.
Prof.
Eko saya ibaratkan sebagai seorang Master
Chef yang memberi kita banyak
pilihan bahan masakan yang bisa kita olah menjadi berbagai jenis hidangan.
Pilihannya ada pada diri masing-masing peserta.
Bahan masakan yang disediakan Prof Eko, bisa kita peroleh di Prof .EKOJI
Channel. Seperti yang disampaikan Prof
Eko, Bapak Ibu bisa menulis sesuai
dengan hobi, kegemaran, kesukaan, cerita,
atau sesuatu yang dikuasai dan
dicintai. Pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang dimiliki adalah bentuk
buku yang ada di dalam diri kita yang belum dikeluarkan. Saya memiliki buku,
Bapak Ibu juga memiliki buku, namun buku tersebut masih belum
lahir.
Ini
dia pertanyaan yang sangat menusuk hati kita "IS THERE A BOOK INSIDE
YOU?"
Dan
Poynter, menulis sebuah buku yang sangat populer dan menjadi rujukan para
penulis pemula, judulnya Is There A Book Inside You? Setiap orang memiliki
pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya.
Berapa
ratus purnama telah kita lalui, berapa
banyak kejadian entah itu pahit atau manis
mengukir perjalanan hidup kita.
Jadi, semua tergantung pada individu
masing-masing apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak.
Atau
hanya dikeluarkan dalam bentuk pengajaran di kelas-kelas saja atau hanya dalam bentuk obrolan atau cerita kepada anak cucu
saja, yang tidak meninggalkan jejak keabadian.
Bapak
Ibu yang hebat, menulis bukanlah keterampilan yang mudah. Berbagai penelitian
bahasa menunjukkan di antara empat keterampilan berbahasa, menulis dianggap
paling sulit. Menulis tidak semudah berbicara, semudah bergosip . Justru
tantangannya ada karena sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti
kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir Cinta
Menulis.
Sebelum
menulis buku, Bapak ibu harus menemukan alasan kuat mengapa ingin menjadi
penulis.
Alasan
saya ingin menjadi penulis adalah sebagai berikut:
1. Mewariskan ilmu lewat buku.
2. Ingin punya buku karya sendiri yang
bisa terpajang di toko buku online maupun offline.
3. Mengembangkan profesi sebagai seorang
guru.
Kutipan
terkenal dari Imam Ghazali dan Pramoedya
Ananta Toer menjadi penguat mengapa saya ingin menjadi penulis.
Keinginan
kuat ternyata mengantarkan ke hukum
tarik menarik di alam semesta ini. Hukum Tarik-Menarik dalam rahasia alam ini
mengatakan bahwa kemiripan menarik kemiripan.
Pikiran menjadi penulis mengantarkan saya mengikuti kelas-kelas menulis
(salah satunya kelas Om Jay dan tantangan menulis selama 1 minggu bersama Prof. Eko.
Bapak
Ibu penulis hebat,malam ini kita
membahas buku non fiksi. Dalam penulisan
buku non fiksi ada 3 pola yakni:
1. Pola Hierarkis (Buku disusun
berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit)
Contoh:
Buku Pelajaran
2. Pola Prosedural (Buku disusun
berdasarkan urutan proses.
Contoh:
Buku Panduan
3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin
per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan
bab yang dalam hal ini antar bab setara)
Pola
yang saya pakai dalam menulis buku Literasi Digital Nusantara adalah pola
ketiga yakni Pola Klaster.
Proses
penulisan buku terdiri dari 5 langkah,
yakni
1. Pratulis
2. Menulis Draf
3. Merevisi Draf
4. Menyunting Naskah
5. Menerbitkan
Pratulis
1. Menentukan tema
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Menyusun daftar
7. Meriset
8. Membuat Mind Mapping
9. Menyusun kerangka
Tema
bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonf iksi
adalah parenting, pendidikan, motivasi dan lain-lain.
Untuk
melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan
dari berbagai hal, contohnya
1. Pengalaman pribadi
2. Pengalaman orang lain
3. Berita di media massa
4. Status
Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5. Imajinasi
6. Mengamati lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca buku
Jadi
Bapak Ibu penulis hebat, semua hal bisa menjadi ide tulisan kita.
Sekarang
kembali ke buku yang saya tulis. Tema yang saya angkat di buku saya adalah
pendidikan. Ide berasal dari berita di media massa, mengamati lingkungan serta diperkuat dari
materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform
Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020.
Saya
seorang guru Bahasa Inggris di SMP. Bapak Ibu pasti bertanya-tanya dari angin mana menulis
tentang literasi digital.
Referensi
berasal dari data dan fakta yang saya peroleh dari literasi di internet.
Referensi
terdi r i dar i :
1
. Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
2.
Keterampi lan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
3.
Pengalaman yang diperoleh sejak bal i ta hingga saat ini ;
4.
Penemuan yang telah didapatkan.
5.
Pemikiran yang telah direnungkan
Tahap
berikutnya membuat kerangka.Kerangka ini saya ajukan ke Prof. Eko dan disetujui
untuk melanjutkan ke proses penulisan
BAB
1 Penggunaan Internet Di Indonesia
A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi Dalam
Berinternet
BAB
2 Media Sosial
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial
BAB
3 Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas
Geerasi
H. Kewargaan Digital
BAB
4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat
BAB
5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di
Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset
Di Indonesia
C. Membangun Digital Mindset Warganet +62
Dalam
menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, saya mengikuti nasehat Pak
Yulius Roma Patandean di Channel beliau
(https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be)
Dengan
mengikuti langkah beliau, tulisan kita menjadi rapi dan tertata sejak awal.
Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis.
Berikut
ini adalah anatomi sebuah buku non-fiksi.
Anotomi
Buku
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta
kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis
Mengapa
anatomi buku ini harus ada?
Jika
nanti Bapak Ibu mengikuti ujian sertifikasi penulis, Bapak Ibu akan ditanya
seputar anatomi buku. Seandainya Bapak Ibu memakai jalur portofolio, buku yang
Bapak Ibu tulis pasti akan dilihat anatomi bukunya.
Langkah
kedua
Menulis
Draf
1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan
dengan prinsip bebas
2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi
lebih pada bagaimana ide dituliskan
Langkah
ketiga
Merevisi
Draf
1. Merevisi sistematika/struktur tulisan
dan penyajian
2. Memeriksa gambaran besar dari naskah.
Langkah
keempat
Menyunting
naskah (KBBI dan PUEBI)
1. Ejaan
2. Tata bahasa
3. Diksi
4. Data dan fakta
5. Legalitas dan norma
KBBI
online sangat membantu penulis dalam menyunting naskah.
Langkah
kelima atau terakhir adalah Menerbitkan.
Bagaimana
dengan hambatan-hambatan dalam menulis? Pasti ada Bapak Ibu. Kalau lewat jalan
mulus tidak berlobang pasti mengantuk. Jadi ya harus bertemu dengan aral dan
rintangan.
Hambatan-hambatan
dalam menulis
1. Hambatan waktu
2. Hambatan kreativitas
3. Hambatan teknis
4. Hambatan tujuan
5. Hambatan psikologis
Bagaimana
cara mengatasinya?
1. Banyak membaca
2. Mencari inspirasi di lingkungan
sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.
3. Disiplin menulis setiap hari.
4. Pergi ke pasar dan memasak. Ini menjadi
mood booster untuk menulis lagi (kebetulan saya hobi memasak)
Ada
beberapa pertanyaan dari beberapa peserta. Diantaranya adalah:
Langkah
awal agar tulisan menginspirasi pembaca . Bisa kita awali dengan menulis
sesuatu yang dekat dengan kita, yang kita kuasai dan kita cintai. Untuk yang
kita cintai, pasti kita mau melakukan apa saja.
Saya
jadi ingat dengan ketika kita di bangku sekolah dan kita disuruh mengarang
dengan tema yang telah ditentukan oleh guru kita. Saya yakin semua pernah
mengalami itu, dan kita bisa menebak hasilnya kurang bagus dan kita sangat
terpaksa melakukan itu.
Cara
membagi waktu antara mengajar, bekerja sosial,
berbisnis , dan menulis. Semakin kita sibuk dan banyak kegiatan, kita
akan sangat menghargai waktu kita dan
berusaha agar iramanya enak didengar dan harmoni. Pembagian waktu tergantung diri kita, kitalah manager atas
diri kita. Saya yakin dengan menjadi penulis, kita akan semakin bijaksana membagi
waktu..
Cara
menuangkan tema yang dipilih menjadi
judul yang menarik sekaligus trend tinggi. Bapak Joko Irawan, Direktur Penrbit
Andi mengatakan sebelum menulis kita harus melihat trend yang terjadi di
masyarakat. Aplikasi yang bisa digunakan untuk melihat fenomena tersebut adalah
dengan menggunakan Google Trends.
Google
Trends menggunakan kecerdasan buatan untuk merekam apa saja yang dicari orang
melalui Google, apa saja yang diberitakan di Google. Hasil analisis di Google
Trends bisa menjadi dasar untuk menulis. Di klik saja dan ketik apa yang akan
Ibu tulis. Hasilnya akan muncul.
Trik
menuangkan tema/judul ke dalam kerangka
/draf yang sesuai alur,shg tidak keluar dr tema
Trik
menuangkan tema/judul ke dalam kerangka /draf yang sesuai alur,sehingga tidak
keluar dari tema adalah dengan langkah-langkah yang saya sampaikan di Pratulis.
1. Menentukan tema
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Menyusun daftar
7. Meriset
8. Membuat Mind Mapping
9. Menyusun kerangka
Tulisan
nonfiksi sama dengan tulisan hasil penelitian
Berikut
ini jenis tulisan nonfiksi:
• Otobiografi.
• Esai.
• Opini.
• Memoar.
• Junal.
• Biografi.
• Buku pedoman.
• Karya tulis ilmiah (skripsi, tesis,
disertasi)
Laporan
PTK
Sebelum
menulis buku non fiksi ada baiknya mengetahui terlebih dahulu Keistimewaan dari
buku non fiksi. Adapun keistimewaanya adalah, Buku non fiksi adalah karya yang berdasarkan data
dan fakta..
dan
mengapa buku non fiksi tampaknya lebih di sukai oleh khalayak pada masa
pandemic covid 19 ini.
Di
masa pandemi ini jika kita masuk ke
Google Trends dan memasukkan kata kunci
vaksin, hasilnya seperti ini
Hal
ini bisa dilihat, bahwa trend tentang vaksin cenderung meningkat.
Di
masa pandemi seperti ini, yang dicari oang adalah informasi yang berdasrkan
data dan fakta. Orang semakin pandai dalam berliterasi digital.
Tulisan-tulisan
non fiksi cenderung lebih disukai saat
ini, karena di tengah berita hoax, berita yang simpang siur, orang percaya jika
itu ada data dan fakta.
Mohon
bimbingan langkah-langkahnya yang harus saya lakukan.
Ibu
Luar biasa sudah mampu menerbitkan artikel opini politik rutin sampai 3 artikel per minggu. Hebat Ibu. Di
Group menulis ini banyak penerbit yang siap menjadikan tulisan-tulisan Ibu
menjadi sebuah buku. Om Jay, Bunda Kanjeng bisa membantu Ibu. Semoga ini,
menjadi langkah awal menuju sesuatu yang luar biasa dan monumental. Dan
karya-karya Ibu akan menjadi bagian dari sejarah tanah air kita. Selamat
berkarya Ibu
Motivasi
terbesar yang kemudian ngalahkan rasa takut, juga rasa malu ditambah rasa malas
😃 itu motivasi apa ya bu Iin. Dan bagaimana caranya
melawan hawa negatif itu.
Ibu
Rahaya dari Jakarta yang sedang bahagia. Wah ini pertanyaan menarik di era
pandemi dan PPKM, rebahan sambil scroll gawai kita memang asyik. Media sosial
bagai candu yang menidurkan kita.
Motivasi
terbesar ada di dalam diri kita, dan itu tidak bisa dikondisikan oleh orang
lain. Jawabannya ada di dalam diri kita.
Saya
kira yang ikut Kelas Menulis Om Jay ini sudah melangkah ke jenjang lebih
tinggi, berani mengalahkan rasa malas, rasa takut dan juga malu. Bapak Ibu
sekarang sudah memiliki blog yang menampung tulisan Bapak Ibu dan tiap hari
sudah siap dibaca orang. Ini berarti sudah tidak takut, tidak malas dan tidak
malu. Hebat kan!
Dengan
group Wa tanpa tatap muka kita sudah mengalahkan musuh diri kita sendiri. Ayo
bangkit kaum rebahan dan mulai menghasllkan karya. Kalau tidak sekarang kapan
lagi.
Pertanyaan
pertama. Untuk thesis atau skripsi tidak bisa diterbitkan jika masih berupa
thesis atau skripsi. Ini harus kita ganti formatnya dengan cara mengubah
menjadi best practice, artinya hal-hal terbaik apa yang ada di adalm penelitian
tersebut dan sejalan dengan yang lagi dicari orang untuk saat ini. Misal,
penelitian tentang efektivitas pembelajaran online, ini akan menjadi buku yang
menarik dan dicari banyak pengajar jika berjudul Inspirasi Kelas Virtual. Buku
yang berisi trik dan tips maupu panduan sangat disukai orang.
Buku
yang merupakan gabungan non fiksi dan fiksi. Untuk buku yang merupakan gabungan
fiksi dan nonfiksi, misalkan komik pembelajaran. Datanya nonfiksi, namun
disajikan secara fiksi supaya menarik untuk dipelajari.
Perbedaan
kata pengantar dan prakata. Kata pengantar ditulis oleh orang lain, sedangkan
prakata ditulis penulis itu sendiri. Kepala sekolah bisa menuliskan kata
pengantar untuk buku Ibu. Sedangkan
biodata penulis biasanya 1 halaman.
Terima
kasih Mr. Bams. Tiap kesempatan yang diambil adalah sebuah kesempatan untuk
menang.
Kesempatan
yang kecil seringkali merupakan permulaan kepada usaha yang besar.
Bapak
Ibu kesempatan menulis ini adalah luar biasa. TAKE IT OR LEAVE IT.
Semoga
apa yang disampaikan malam ini, menjadi penyemangat untuk mewujudkan cita-cita
sebagai penulis.
Keabadian
sepanjang zaman adalah karya yang bisa dirasakan walau kita sudah tiada. DIALAH
BUKU.
Terima
kasih atas kesempatan yang luar biasa ini. Saya mohon maaf jika ada tutur kata
yang kurang berkenan. Salam sehat. Assalamu'alaikum Saya, Mr. Bams mewakili
Omjay sekaligus undur pamit.
Dengan
berakhirnya materi kita pada hari ini, maka berakhir pulalah pertemuan kita. Mohon
maaf apabila ada yang kurang berkenan. Mampir juga ke blog Guru Serba Mau penamrbams.id
Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
kuereeen. lengkap sekali
BalasHapusSukses merekam seluruh isi materi. Hebat. Tinggal membungkus seluruh resume yang masih berserakan menjadi mahkota yang didamba berbekal ilmu yang didapat.
BalasHapusBagus dan lengkap
BalasHapus