Menjadi Penulis Penerbit Mayor

 


Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua Salam Literasi Pertemuan malam ini akan dipandu oleh moderator. Beliau adalah Mr.Bams dan untuk Narasumber Masih dari penerbit Andi yaitu Bapak Joko Irawan Mumpuni.

Materi yang akan beliau sampaikan berjudul Menjadi Penulis Penerbit Mayor. Bapak Ibu Guru Hebat senusantara, semoga semua dalam keadaan sehat. Sebelum mulai, saya persilahkan berdoa sejenak agar kita semua diberikan kelancaran dalam pembelajaran malam ini.

Siapakah dia ? Sebelum kegiatan dimulai ada beberapa hal yang harus diperhatikan peserta :

1. Nikmati kelas ini dengan bahagia, tersenyumlah agar imun bertambah.

2. Sediakan air minum juga cemilan agar tambah bahagia.

3. Siapkan pertanyaan, kirim ke 088809405468 sebutkan nama dan asal.

4. Nikmati materi dari narasumber dengan antusias

 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. selamat malam, salam sejahterera untuk kita semua dan tentunya salam sehat juga.

Sedikit identitas beliau yang bisa menjadi motivasi bagi kita semua. Adapun identitas beliau adalah: Sudah hampir 20 tahun saya menghidupi dunia penerbitan, penulisan dan aktif di asosiasi penerbit di Indonesia membuat saya selalu bersemngat jika diajak berdiskusi seputaran Penerbitan dan penulisan buku.

Pertanyaan yang paling sering ditanyakan ke saya adalah apa syaratnya agar tulisan kita bisa diterbitkan oleh penebit mayor? Kreteria penerbit Mayor itu, lalu apa bedanya dengan penerbit minor atau penerbit Indie yang mulai banyak bermunculan akhir-akhir ini?

Sebelum teknologi informasi berkembang pesat seperti sekarang ini; orang hanya mengenal penerbit Mayor dan penerbit Minor, masing-masing punya pendapat masing-masing apa yang membedakan penerbit mayor dan penerbit minor. Namun, semua pendapat itu merujuk pada satu kesimpulan yang pasti yaitu Jumlah terbitan buku pertahun penerbit mayor jauh lebih banyak dibAnding penerbit minor. Berapa jumlahnya? masing-masing punya pendapat sendiri.

Agar karyanya bisa masuk diterima diterbitkan oleh penerbit mayor harus melalui seleksi dengan tingkat persaingan yang sangat ketat. Contoh di Penerbit ANDI, tiap bulan naskah yang masuk bisa sampai 300 sd 500 naskah dan yang diterbitkan hanya 50 sd 60 judul saja. tentunya sisanya dikembalikan ke penulis atau Ditolak.

Karena begitu sulitnya menembus penerbit profesional baik yang penerbit minor apalagi penerbit mayor, maka para penulis ada yang menerbitkan karyanya sendiri yang saat ini penerbit seperti ini kita sebut dengan Penerbit Indie.

Naskah buku seperti apa yang bisa diterima dan diterbitkan oleh Penerbit Profesional seperti penerbit Andi? Tentunya adalah semua naskah buku yang bisa dijadikan buku lalu laris dijual.

Dalam penulisan buku, penerbit Mayor mengelompokan buku menjadi dua kelompok buku yang laku di pasaran. Berikut ini adalah pengelompokan buku yang bisa dijual dipasaran: kelompok buku teks dan kelompok buku non teks,

Buku teks adalah buku yang digunakan olah mahsiswa atau siswa dalam proses pembelajaran. Ditingkat sekolah disebut buku pelajaran disngkat Bupel sedangkan untuk kelompok mahasiswa disebut buku perguruan tinggi disingkat Perti.

Sedangkan buku non teks adalah sebaliknya dan cenderung disebuat sebagai buku-buku populer karena memang kontennya berupa apa saja yang populer dan dibutuhkan oleh masyarakat.

Ini contoh buku non teks. Namun dalam prakteknya pemakaian buku oleh pembacanya tidak lagi terbagi-bagi menurut kelompok-kelompok tadi, apapun buku yang dibaca bisa dijadikan referensi untuk praktek kehidupan sehari hari maupun dalam rangka mendapatkan jennang akdemik yang lebih tinggi.

Penerbit adalah lembaga profitable yang mencari keuntungan untuk bertahan hidup dan berkembang sehingga karyawan sejahtera, konsumen puas dalam jangka waktu yang tidak terbatas. oleh karena itu Penerbit boleh dikatakan industri.

Naskah yang masuk pun akan dianggap sebagai bahan baku output industri, jika bahan baku bagus maka akan menghasilkan produk yang bagus pula. Oleh karena itu para penulis dan calon penulis harus paham cara berfikir industri penerbitan agar naskah tidak ditolak. Ini adalah gambaran industri penerbitan secara lengkap, namun jika disederhanakan akan menjadi seperti ini. Sekarang naskah seperti apa yang bisa diteriama penerbit? Adalah naskah yang bisa dijadikan buku dan bukunya laku terjual.

Untuk menentukan buku yang kita buat diterima dan laku di pasaran. Kita bisa melihat datanya di google trend dengan cara mengetik judul buku yang ingin kita buat di aplikasi tersebut.

Sebagai contohnya buku tentang batu akik di mana buku tersebut laku di pasaran pada tahun 2013-2014. Saat ini sudah tidak. Kalau penulisan buku ini masih ada tahun ini, maka kemungkinan buku ini akan tetap di tempat buku atau tidak laku.  

Setelah selesai menentukan tema buku yang akan kita tulis di google trend maka penerbit akan mengecek Reputasi penulisnya. Yang mana dapat ditelusuri dari Google Schoolar.  Pada aplikasi ini penerbit akan melihat kemampuan penulis dalam menulis. Serta tulisan penulis yang bisa lakuk di pasaran.

Adapun dasar pertimbangan penerbit dalam menentukan oplah atau jumlah cetak. Inilah dasarnya:

Penerbit akan menentukan oplah tinggi jika buku itu dinilai mempunyai market lebar dan lifesycle panjang. Life cycle panjang artinya buku itu akan tetap relevan di masa yang akan datang dalam waktu yang panjang.

Seorang penulis yang telah berhasil hanya mendapatkan kebanggaan-kebanggaan saja. Tetapi penulis akan mendapatkan  imbalan seperti:

Finansial: royalti diskon pembelian langsung, seminar/mengajar

Peningkatan karir: adanya peningkatan status jabatan, peluang karir diinstitusi, atau perusahaan.

Kebutuhan batin: buku sebagai karya monumental yang akan dikenang masa

Reputasi: buku sebagai karya yang terpublikasi akan meningkatkan reputasi penulis.

Penulis buku dikategorikan menjadi Penulis Idealis (tidak butuh uang) atau Penulis Industrialis (yang harus mendapatkan uang saat menulis) .

Kwadran yang disukai penerbit adalah kwadran kanan atas yaitu IDEALIS sekaligus INDUSTRIALIS.

Dalam menerbitkan buku ada naskah yang diterima dan ada naskah yang ditolak. Hanya saja, Penerbit tidak pernah memberi alasan yang detail ketika naskah ditolak. Alasannya hanya dengan kalimat "Belum sesuai kriteria penerbitan kami".

Adapun Visi Penerbit Andi Adalah Ikut Serta Dalam Mencerdaskan Bangsa. Jadi selama buku itu mencerdaskan baik teks maupun non teks tetap kami terbitkan.

Ada dua kategori buku yang tidak akan pernah kami terbitkan selaris apapun buku itu, Buku yang tidak akan kami terbitkan kapanpun adalah Buku Pornografi dan buku Politik Praktis.

Royalti Penerbit Mayor bisa diperoleh oleh penulis. Untuk contohnya ada sebagian peserta disini sudah merasakan Royalty dari kami dari penerbit Andi.

Trik yang bisa dilakukan oleh penulis untuk bisa menerbitkan buku di penerbit mayor atau penerbit Andi. Adapun Triknya:

Bersahabat dengan penulis-penulis yang sudah berhasil tembus penerbit mayor,  dan diskusilah, bertanyalah kepada penulis tersebut. Maka, kita akan bukan mendapatkan jawaban yang pasti tetapi motivasi. Bisa juga bertanya kepada moderator.

Naskah yang ditolak atau diterima ada sangkut pautnya dengan tema populer dan tidak populer.  Jika alasan penolakannya adalah thema tidak populer sulit untuk diterima, tetapi jika alasan penolakannya karena penulis kurang populer terkait dengan tema buku yang ditulisnya, maka penerbit akan menyarankan penulis tersebut mencari partner penulis lain yang namanya populer terkait dengan tema buku yang ditulis.

Cara melakukan analisa apakah buku yang kita tulis itu laku di pasar  atau tidak dengan mencocokan salah satunya dengan data grafis di Google Trens.

Karya  fiksi bagaimana menentukan tren pasar,  agar penulis tidak salah dalam mengajukan naskah ke penerbit. Namun untuk buku fiksi sebaiknya lanjutkan saja sampai selesai, lalu lanjut dengan judul lain dan bila perlu genre fksi yang lain.

Buku Fiksi akan mengalami pasang surut dipasaran tergantung pemicu dari banyak aspek. Misal, saat ini yang lagi trend adalah Fiksi dengan genre Sastra Serius, sebelumnya yang laris adalah gaya fiksi K-Pop, dan sebelumnya lagi adalah novel-novel idealis. Namun, kalau kita punya jaringan yng luas bisa memaki endors endors agar novel yang kita tulis dibaca banyak orang.

Bagi penulis pemula walau belum popular, namun temanya popular berpeluang pasar. Bagi para pemula disarankan untuk menulis buku-buku dengan tema2 yang sedang ngtrend. Tulislah teroboslah penerbit mayor dengan setidaknya 5 judul buku2 anda yang best seller. Bila itu terjadi maka sekarang andalah yang dikejar kejar penerbit mayor agar mau menerbitkan naskah melaui penerbitnya.

Kreteria utama naskah bisa diterima pada penerbit mayor adalah jika menurut penerbit naskah itu apabila  diterbitkan berupa buku akan banyak pembelinya, karena buku itu sedang banyak dibutuhkan masyarakat. Sebagai contoh buku yang dibutuhkan saat ini adalah: Petunjuk Isolasi MAndiri Baik Untuk Positif Covid Maupun Keluarganya.

 Saat mau mengirimkan naskah ke penerbit tidak perlu memiliki sertifikat bila buku itu akan dinilaikan ke PUSKURBUK untuk kepentingan negara dan syarat penulisnya harus bersertifikat maka sertifikat itu baru diperlukan. Penerbit ANDI sendiri sering memfasilitasi para penulisnya agar dapat sertifikant sebagai penulis dari BNSP.

Kiat tertentu untuk menentukan out line dari suatu tema misal tentang budaya daerah.

Outline bisa mengambil dari kombinasi beberapa buku yang telah terbit. Saran carilah outline-outline buku bahasa asing yang dengan mudah didapat dari google play book.

Contoh: akan kita temukan banyak buku bertema marketing dalam bahasa asing dan di sana daftar isinya terbuka, gratis dapat kita adopsi sebagai outline buku kita tentunya jangan sama persis, lebih baik jika dikombinai dari beberapa outline buku.

Dalam penerbitan buku di penerbit mayor tadi dijelaskan setelah ditetapkan tema bagus, selanjutnya penerbit akan mengecek reputasi penulisnya. Jadi apabila kita sebagai  penulis pemula otomatis reputasi kita masih rendah.

penulis pemula bisa menembus penerbit mayor. Jika temanya sangat kuat dan belum ada pesaing dipasaran maka penerbit akan berani menerbitkan walau penulisnya belum punya reputasi. Namun, dapat juga berpasangan menulis dengan penulis yang sudah punya reputasi.

 

Ini sedikit perjalanan karir dari narasumber hari ini.

Salah satu mimpi saya yang kuat adalah saya kepingin jadi orang yang terkenal. Nah, salah satu cara adalah dengan menjadi penulis. Maka saya bersahabat dengan penulis yang sudah mapan. Saya bersedia membantu menyempurnakan tulisan beliau. Selanjutnya saya nulis bareng sama belia sampai 4 judul buku hehe, buku ke 5 dan seterusnya. Sudah pakai nama sendiri dan bahkan saya sering diajak menulis para pemula.

Karena rata-rata  buku yang saya tulis menjadi best seller, maka saya sangat disukai penerbit termasuk Penerbit Andi. Saat Penerbit Andi butuh Wakil Direktur yang tahu pasar buku, saya dipanggil untu ditawari posisi itu. saya terima tawaran itu.

Jabatan wakil direktur saya jabat hanya 2 tahun lalu menjadi direktur selama 17 tahun. Mulai tahun kemarin saya tidak lagi diopersional Direktur, tetapi sudah masuk di Dewan Direksi. Pengalaman yang luar biasa. Pastinya perjuangan yang penuh ketekunan membuahkan hasil yang luar biasa. Salah satu kuncinya banyak teman, suka mengalah, rendah hati, selalu merasa kurang pengetahuan.

Sebagai penutup bapak narasumber mmeberikan sedikit motivasi kepada kita:

Semua keberhasilan berasal dari mimpi

Kejarlah mimpi itu

Menjadi penulis kita akan mendapatkan segala yang kita inginkan

Menulis tidak mengenal usia

Ada banyak penulis bukunya mendi best seller setelah penulisnya meninggal

Tentunya kita semua pernah baca kamus tulisasn hasan sadeli ya

Sampai saat ini anak cucunya masih menikmati warisan royaltynya.

Semoga kesuksesannya akan menular kepada kita semua.

 

Dari pengalaman yang beliau berikan di atas, maka bermimpilah. Tetapi bermimpi menjadi penulis yanag terkenal dan handal. Semoga mimpi itu menjadi kanyataan.

Bagaimanapun menjadi penulis di penerbit mayor merupakan impian dari setiap penulis. Di samping  royalti dan kemewahan yang diperoleh dari penerbit. Penulis juga tidak membayar sepersenpun biaya cetak naskahnya. 

 Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh.

 

Komentar

  1. Lengkap sekali. Butuh referensi bisa langsung mampir ke sini. Semoga bisa langsung dibungkus jadi buku. Semangat terus, ibu.

    BalasHapus
  2. Semoga tulisannya yang komplit ini, memudahkan hingga tembus penerbit Mayor

    BalasHapus

Posting Komentar