Menulis Cerita Fiksi


Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Selamat malam guru hebat Indonesia, selamat bertemu kembali dengan Omjay, guru blogger Indonesia.

Malam ini kita sudah memasuki pertemuan ke-13. Dan pada malam ini kita akan mendapatkan materi dengan tema "menulis cerita Fiksi". Yang akan disampaikan oleh bapak Sudomo atau yang dikenal dengan @⁨mazmo. Sedangkan untuk menjadi moderatornya adalah ibu @⁨Aam Nurhasanah.

Sedikit perkenalan tentang Narasumber kita pada malam ini, Bapak Sudomo, S.Pt. Beliau adalah salah satu alumni jebolan gelombang 16 yang telah sukses menulis buku resume dengan gaya cerpen atau  gaya fiksi.

Beliau mengajar IPA di SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat. Beliau seorang pencinta formula fisika, gejala alam semesta, dan rangkaian kata.

Walaupun beliau seorang sarjana peternakan yang mengajar IPA, tetapi juga mencintai dunia menulis fiksi.

Baiklah agar kegiatan belajar menulis kita pada malam hari ini dapat berjalan lancar mari kita berdoa menurut agama dan keyakinan kita masing-masing. Bagi yang beragama Islam mari kita buka dengan mengucapkan, *Bismillahirrahmanirrahim*

Bapak/ibu hari ini saya akan memberikan materi tentang *Kiat Menulis Cerita Fiksi*

Bagaimana bapak Sudomo bisa membuat cerita fiksi? Ini penjelasanya:

Sebuah perjalanan panjang yang akhirnya mengantarkan saya terbawa semakin dalam ke dunia menulis fiksi pada saat mengikuti kelas menulis Omjay gelombang 16.

Saat membuat tugas resume kelas menulis, saya mencoba berbeda dari yang lain, yaitu menulis resume kelas menulis dengan teknik fiksi.

Dari materi tersebut saya akan mengupas beberapa materi saja. Karena  pada dasarnya materi lain sudah sangat sering kita baca dan bahkan pahami.

Berikut ini adalah materi berbagi kita malam ini, yaitu *Kiat Menulis Cerita Fiksi*

Karya-karya fiksi saya, baik yang solo maupun antologi di penerbit indie maupun mayor bisa Bapak/Ibu di tautan berikut.  linktr.ee/sudomo

Buku tersebut akhirnya bisa terbit untuk memenuhi syarat tugas membuat resume kelas menulis Omjay.

Ada beberapa alasan yang harus kita ketahui bersama dalam penulisan karya fiksi. Adapun alasan tersebut adalah:

Pertama yaitu mengapa kita harus menulis fiksi? Ini penting karena menjadi dasar bagi kita untuk belajar menulis fiksi. Alasan utama adalah salah satu materi dalam tes Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)  adalah Teks Literasi Fiksi.

Kedua adalah dengan menulis fiksi akan bermanfaat dalam pengembangan profesi kita sebagai guru. Kumpulan cerita fiksi bisa dibukukan sebagai syarat kenaikan pangkat. Novel termasuk kategori karya seni kompleks. Kumpulan cerpen bisa termasuk kategori karya seni sederhana.

Ketiga, bentuk-bentuk cerita fiksi, yaitu fiksimini, flash fiction, pentigraf, cerpen, prosa, novela, dan novel.

Dalam menulis buku fiksi ada syarat-syarat yang harus diketahui dalam menulis fiksi,  yaitu komitmen, riset, membaca karya fiksi, mempelajari KBBI dan PUEBI, memahami dasar menulis fiksi, dan menjaga konsistensi menulis fiksi.

Artinya saat ini kita sebagai guru harus bisa menulis fiksi. Tujuannya agar mudah menyediakan soal latihan bagi murid kita.

Perbedaan terletak pada kompleksitas konflik cerita. Selain itu ada juga batasan kata dan ada juga yang menggunakan batasan paragraf.

Apa itu *premis*? Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat. Terdiri dari karakter, tujuan tokoh, rintangan/halangan, dan resolusi.

Dari contoh jika dijabarkan adalah sebagai berikut:
*karakter*: anak
*tujuan tokoh*: kedamaian bumi
*rintangan*: melawan penyihir jahat
*resolusi*: belajar sihir

Dalam membuat cerita fiksi ada beberapa unsur pembentuk cerita fiksi yang harus diketahui yaitu tema, premis, alur/plot, penokohan, latar/setting, dan sudut pandang. Dari sekian unsur ada *premis* yang mungkin baru bagi Bapak/Ibu.

Contoh premis: *Seorang anak memiliki kemampuan sihir bersekolah di sekolah sihir yang harus melawan penyihir jahat demi kedamaian bumi.*

Kalau kita ingin membuat cerita fiksi. Kita harus mengetahui kiat-kiat menulis fiksi. Adapun kiatnya adalah:

- *Niat*, terkait motivasi diri memulai dan menyelesaikan tulisan;
- *Baca karya orang lain*, bahan referensi, gaya bercerita, menambah diksi
- *Ide dan Genre*, terkait mencatat ide dan pilihan genre yang disukai dan dikuasai
- *Outline*, terkait kerangka tulisan berdasarkan unsur-unsur pembentuk cerita fiksi

*Swasunting*, dilakukan setelah selesai menulis, jangan menyunting sambil menulis, fokus penyuntingan pada kesalahan penulisan, ejaan, kata baku, aturan penulisan, dan logika cerita. Selain itu harus kejam pada tulisan sendiri. Terakhir adalah berpegangan pada KBBI dan PUEBI.

*Menulis*, terkait membuka  cerita, mengenalkan tokoh, menguatkan konflik, menggunakan pertimbangan logika cerita, susunan kalimat pendek dan jelas, pilihan kata, teknik show don't tell, dan ending yang baik.

Bagaimana mengasah teknik _show don't tell_(Menunjukan tapi tidak memberitahu)? Agak kesulitan untuk yang _newbie_ saat ingin menulis cerpen.

Tehnik tell
Mira sangat sedih melihat jenazah ibunya.

Tehnik show
Dadanya terasa sesak, napas terasa tersekat di tenggorokan, terdengar isakan dibarengi dengan derai air mata yang tak kunjung usai sembari menatap tubuh wanita yang melahirkannya terbujur kaku di ranjang.

Teknik melatihnya dengan terus mencoba menulisnya. Tentu pertama harus memahami teknik _show don't tell_ terlebih dahulu.

Sebagai contoh mudah bisa mulai berlatih dari kata sifat, misalnya sedih. Dengan teknik ini kita akan membangun suasana sedih tokoh tanpa harus menuliskan kata sedih.

Lantas apakah dari kisah nyata sendiri bisa di sadur menjadi cerita Fiksi, cara membuat cerita Fiksi agar panjang bagaimana?

Kisah nyata sangat bisa dijadikan cerita fiksi. Istilah kerennya _based on true story_. Ini akan membuat cerita fiksi lebih dekat dengan pembacanya.

Sedangkan cara memanjangkan cerita fiksi salah satunya adalah menggunakan teknik _show don't tell_ seperti yang saya jelaskan tadi. Kalau untuk jenis novel panjang, tentu harus disiapkan outline/kerangka dengan beberapa konflik yang baik.

Membuat cerita hidup bisa dengan cara menguatkan karakter tokoh dan membangun suasana yang baik.

Akhir cerita yang baik adalah yang menjawab konflik cerita. Berlaku juga untuk akhir yang menggantung. Agar disukai pembaca bisa dibuat menggantung atau plot twist.

Fiksimini adalah fiksi sangat singkat biasanya beberapa kata saja. Contohnya ANJING DILARANG MASUK. Politisi itu tertegun di depan pagar rumahnya.

Flash fiction adalah cerita kilat, biasanya memakai batas jumlah kata khusus, misalnya 50 kata, 100 kata, dll. Pentigraf adalah cerpen tiga paragraf. Contoh silakan jelajahi web saya www.eigendomo.com atau bianglalakata.wordpress.com

Aturan tanda baca sama seperti pada umumnya, yaitu mengacu pada PUEBI.

Tanda kutip dialog pada kalimat tanya langsung. Dialog tanpa tanda kutip bisa pada narasi paragraf. Contoh: Saya akan ke sana, seingatku aku pernah mengatakan itu.

"Menulislah selagi sempat, jika tidak juga sempat, maka sempatkanlah"

Sebagai tantangan, silakan Bapak/Ibu bikin resume semenarik mungkin. Resume terbaik pertemuan malam ini berhak mendapatkan hadiah buku karya saya (bebas memilih judul yang mana di linktr.ee/sudomo )

Dipenghujung waktu bapak Sudomo memberikan reward kepada peserta. Apabila resume pada pertemuan malam ini bagus. Yang akan diberikan adalah resume yang paling bagus. Hadiahnya berupa buku.

Demikianlah materi pembelajaran kita hari ini. "Rajinlah menulis dan benahi diri".

Komentar

Posting Komentar