Gerakan Literasi Sekolah dan Masyarakat



Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat malam Bapak/Ibu hebat Pegiat Literasi Se-Nusantara!

Tak terasa pertemuan semakin meruncing menuju sumbu akhir, semoga semangat literasi tak pernah padam, dan semakin bergejolak untuk menghasilkan karya.

Malam ini kedua moderator akan berkolaborasi memberikan suguhan materi yang bergizi.

Hanya saja, disini kita beda posisi. Dimana sang moderator idola kini jadi Narasumber.

Malam ini, saya akan membersamai Narasumber keren, yang sudah tak asing di mata kita semua. Gayanya yang khas ketika memandu acara, membawa pesona yang memukau.

Di Tim Omjay, kami menyebutnya sebagai Bapak Mario Teduh, karena gaya menulisnya yang syarat dengan motivasi, membuat beliau begitu unik.

Sepak Terjangnya di dunia literasi patut di acungi jempol, menebar motivasi lewat sebuah literasi adalah kekhasan dari Bapak Bambang Purwanto, S.Kom.

Seperti biasa, sesi kuliah di malam ini, dibagi menjadi 4 segmen: pembukaan, penjabaran materi, tanya jawab, dan penutup.

Bagi yang ingin bertanya, langsung hubungi sang moderator @maydearly.

Meskipun kita sudah mengenal sang narasumber, namun tak lengkap rasanya jika kita tak mengenalnya lebih detail.

Berikut paparan CV beliau.

Beliau mendirikan taman bacaan masyarakat atau TBM sebelum Bapak Anis Baswedan menerapkan literasi pada tahun 2015. TBM tersebut beliau beri nama TBM ayah Salwa tempatnya di rumah beliau sendiri. TBM itu beliau beri nama sesuai dengan ayah Salwa karena nama tersebut merupakan nama mendongeng. Salwa adalah nama anak beliau yang sekarang sudah beranjak dewasa dan akan mengikuti kuliah di Kota Bandung.

Bapak Brams ini dikenal dengan pendongeng. Sebelum mendongeng beliau selalu menyanyi terlebih dahulu sebelum mendongeng.

Kata kuncinya Pendongeng Ayah Salwa.

Menjadi pendongeng membuat saya harus sering membaca buku. Membaca buku membuat lebih banyak pengetahun dan kosa kata. Cita-cita membangun taman baca pun terwujud tanggal 5 Oktober 2011. Alhamdulillah TBM ayah Salwa tahun ini akan genap 10 tahun.

Saksikan jejak digitalnya untuk TBM AS Lebakwangi.

Taman baca yang kami dirikan, kami bangun dengan cinta. Memang tidak mudah saat awal berdirinya. Istri pun Ibu Salwa awalnya kurang begitu respon dengan adanya taman baca ini.

Modal buku yang saya kumpulkan dari koleksi pribadi di tahun 2011 berjumlah 200 buku, kini jelang 10 tahun ada sekitar 6000 buku.

TBM yang dibangun bersama di rumah pribadi menjadi tempat berkumpulnya anak-anak. Bila anak-anak datang ke rumah bisa sampai dapur penuh anak-anak yang membaca buku.

Alhamdulillah baru satu tahun mendirikan TBM AS Lebakwangi, kami mendapat amanah dari Allah sebuah rumah yang hanya terhalang 3 rumah.

TBM (rumah awal kami) No D4-18

Rumah tinggal kami No D4-26

Alhamdulillah dengan adanya TBM kami bisa mengajak masyarakat untuk gemar membaca. Tidak hanya itu kegiatan-kegiatan lain yang disenangi oleh masyarakat kami selenggarakan.

Berbagai pelatihan mulai dari yang sederhana, menggambar, mewarnai, belajar membaca, belajar komputer, internet sehat, motivasi sampai kewirausahaan kami laksanakan.

Raihan prestasi dari TBM adalah :

1. Juara 1 TBM Se Kab Bandung tahun 2013 dan 2014

2. Juara 2 TBM se Jawa Barat tahun 2013

3. Juara 1 TBM se Jawa Barat tahun 2014

4. Peraih Sabilulungan Award 2018 dari Bupati Kab Bandung, Bapak Dadang Naser

5. Juara 1 Keteladanan TBM SE Kab Bandung tahun 2019

 

Gerakan literasi sekolah SMP Taruna Bakti memulai tahun 2017. Mengikuti pelatihan pustakawan dari pemerintah kabupaten Bandung beliau sebagai wakil dari sekolah SMP Taruna Bakhti.

Literasi sekolah tidak hanya membaca, menulis, menyanyi, diskusi, tetapi literasi numerasi,   Sains, Digital, Budaya, dan Finansi.

 

Jejak digital Mr. Bams yaitu TBM AS Lebakwangi, Ayah Salwa, Literasi SMP Taruna Bakti, Mr. Bams. Di rumah beliau juga punya program literasi. Jumat Cek bacaan Al Quran,

Sabtu Berbagi kata, Minggu Berbagi kalimat.

 

Kaliamat motivai yang cocok dan diberikan oleh Mr. Bams. Kalimat tersebut bisa memberikan motivasi dan ilmu bagi kita semua.

“Berkarya terus, cintai apa yang ada disekeliling kita dengan ilmu. Sumber ilmu salah satunya ada di buku. Hadirkanlah buku dimana saja”.

 

Bila setiap hari, bahkan setiap detik memberikan yang terbaik, semoga membuat kita selalu bahagia. Kekecewaan semoga tidaklah kita dapat bila waktu memang berakhir.

Sesungguhnya kehidupan ini abadi, hanya saja tempat yang berbeda yang akan kita singgahi. Dunia menjadi tempat seluas-luasnya untuk melakukan kebaikan apapun. Kelak kebaikan akan menjadi teman sejati yang membuat hidup akan indah ditempat berikutnya.

 

Mari bergerak

Mari berkarya

Ajak siapapun untuk gemar membaca. Literasi sudah begitu luas.

 

Buku yang kami dapat adalah buku yang diperoleh berkat berjejaring. Kami berjejaring dengan sesama Komunitas melalui Forum TBM. Selain itu juga dengan berbagai Perguruan Tinggi.

 

Medsos, terutama FB sangat membantu untuk mengenalkan TBM dengan berbagai kegiatan. Biasanya banyak pihak luar yang akhirnya memberikan donasi buku.

 

Donatur Buku

1. Pribadi

2. Keluarga

3. Teman

4. Murid

5. Orang Tua Murid

6. Dinas Pendidikan

7. Dinas Perpustakaan

8. Desa Lebakwangi

9. UNPAD

10. 1001 Buku

11. Sesama TBM

12. Bank Danamon

13. Perpuseru

14. Dll

 

Menumbuh kembangkan membaca di era digital memang tidaklah mudah. Akan tetapi janganlah berputus asa untuk melihat kondisi saat ini. Saya seorang muslim lebih bahagia bila membaca Al Qur'an secara fisik, walau banyak sekarang fasilitas secara digital. Ini bisa jadi penyemangat mereka, bahwa membaca dengan buku secara fisik itu punya rasa yang berbeda. Kita harus memberikan contoh, berapa banyak orang tua di rumah, maaf walau seorang guru menyediakan waktu untuk membaca bersama di rumah. Kita memang butuh teladan.  

 

Menarik anak ke TBM bisa dengan banyak cara. Buatlah acara yang disenangi oleh anak-anak. Misalnya lomba mewarnai, menggambar atau ajaklah mereka diskusi agar bisa melakukan kegiatan yang bisa dilakukan bersama.

 

 

Tantangan terbesar diawal-awal bahwa yang kita lakukan dianggap aneh. Rumah dijadikan taman baca. Mengajak membaca bukanlah pekerjaan popular, akan tetapi lama kelamaan bisa berhasil. Kalau kendala, ada juga yang pinjam buku tidak mengembalikan, padahal semua fasilitas gratis.

 

Syaratnya lakukan saja   yang sederhana, dengan meminta ijin tetangga dan pengurus RT & RW bahwa di rumah dilakukan kegiatan TBM. Setelah berjalan bisa lakukan pemberitahuan ke Desa atau Kelurahan. Selanjutnya bisa berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, biasanya melalui Penilik PLS (Pendidikan Luar Sekolah) atau Non Formal.

 

Kegiatan GLS yang bisa meningkatkan daya baca di sekolah selain membaca 15 menit.

Kegiatan yang lainya banyak. Mulai dari jenis buku yang dibaca. Di sekolah kami kegiatannya.

Senin Membaca Kitab Suci, sesuai agamanya masing-masing. Mereka menuliskan juga hikmah dari apa yang dibaca melalui link yang sudah disiapkan.

Selasa, mereka membaca buku non fiksi atau fiksi yang disediakan oleh sekolah melalui web.

Rabu-Kamis Anak-anak membaca buku yang mereka pilih sendiri

Jumat Kegiatan menulis dengan bebas, alias bisa curhat.

 

Linknya akan saya sampaikan dibawah ini

https://literasi.smp.tarunabakti.sch.id/laporan-input-literasi-siswa-senin-30-agustus-2021/

https://literasi.smp.tarunabakti.sch.id/laporan-input-literasi-siswa-selasa-31-agustus-2021/

Hari Selasa

https://literasi.smp.tarunabakti.sch.id/laporan-input-literasi-siswa-rabu-1-september-2021/

Hari Rabu-Kamis

https://literasi.smp.tarunabakti.sch.id/laporan-input-literasi-siswa-jumat-27-agustus-2021/

Hari Jumat

 

Dalam masa Pandemi ini agar TBM nya terus eksis dan aktifitasnya tetap berjalan.

Dan untuk GLS, mohon sarannya bagaimana caranya agar kita bisa termotivasi terus utk menulis.

 

TBM saat pandemi tidak full berkegiatan, karena menghindari kerumunan. Bila ada yang perlu bahan bacaan biasanya anak-anak datang ke rumah.

 

Untuk motivasi menulis, buatlah target harian, semampunya. Lalu terus evaluasi apa kendalanya. Lama kelamaan akan senang menulis.

 

Eksis di blog :

1. Rajin menulis

2. Rajin share

3. Rajin berkunjung ke blog yang lain


Lakukan ajakan ke masyarakat dengan penuh kesabaran. Jangan orientasi hasil, tetapi terus saja bergerak. Perlihatkan hasil membaca itu di masyarakat. Saat ini saya sedang praktek hasil membaca. Today a reader, tomorrow a leader.

 

Mr.Bams menjadi ketua RW sejak tahun 2018 dan akan berakhir 2023. Beliau berserta istri sekarang lebih banyak mengurus warga. Apalagi sekarang musim Covid, kami mengurus hampir 80 warga yang terpapar sejak awal sampai sekarang. Sehingga fokus kami sedikit berkurang saat mengelola TBM.

 

Sedangkan Kegiatan literasi sekolah kami masih berjalan secara daring. Walaupun saat ini masa pandemi.

 

Tips yang ampuh untuk menggerakkan literasi di masyarakat.

Lakukan sepenuh hati, tidak orientasi hasil dan jumlah. Jadikanlah gaya hidup baik di sekolah dan masyarakat. Walau tidak mudah, tapi lakukan dan lakukan.

 

Untuk memulai literasi di komunitas yang tidak suport dengan literasi.

Lakukan di komunitas dengan apa yang bisa dikerjakan dengan mudah dan disenangi. Komunitas harus merasa enjoy tidak membebani.

Rasa sayang kepada anak-anak itu harus ada didalam hati. Bila rasa sayang itu ada semoga itu bisa sampai ke hati mereka. Ajak mereka ke TBM dengan apa yang mereka senang, tidak langsung di suruh membaca. Membaca harus jadi hal yang mengasikan bagi mereka. TBM bukan seperti Perpus yang hening, mereka bebas mengeraskan bacaannya. Herannya satu dengan yang lain itu tidak merasa terganggu. Beda kalau diperpustakaan. TBM lebih santai suasananya.

 

Cara membuat link penilaiannya literasi.

Setiap siswa yang mengikuti kegiatan literasi dan input secara online akan diberikan poin 1. Poin literasinya diakumulasikan selam sebulan. Lalu jumlahnya di bagi jumlah hari efektif di kali 100.

 

Coba saksikan video berikut ini :

https://www.youtube.com/watch?v=V7iQ--vRMxE

 

Saat keyakinan semakin kuat bahwa kehidupan ini ada yang mengatur, semoga selalu ada harapan yang ada didalam hati dan pikiran. Harapan untuk menjadi manusia yang bermanfaat.

 

Melakukan kebaikan dengan apa yang kita miliki akan menjadi bekal menjalani hidup ini dengan bahagia.

 

Menulis di blog sebagai bentuk latihan menulis itu sangat luar biasa, teruskan dan teruskan.

 

Ambil peranlah di sekolah dan di masyarakat untuk memajukan gerakan literasi

 

Tersenyumlah karena Tuhan masih memberikan kesempatan berkarya.

 

Bergeraklah untuk menyimpan jejak-jejak dengan indah agar tetap hadir sepanjang zaman.

 

Kita bisa hilang karena waktu telah selesai, tapi jejak digital akan menjadi penyemangat untuk generasi selanjutnya, anak, murid, cucu dan seterusnya.

 

Materi malam ini sangat memberikan motivasi sekali. Mudah-mudahan kita bisa untuk menerbitkan minat literasi di sekolah terutama membaca.

 

#salamliterasi


Komentar