Duka itu kembali melanda kami
Setelah shalat subuh saya sibuk melihat HP untuk menghibur hati dan mencari informasi dari aplikasi WA. Disaat saya sedang dalam menjalankan krusor HP untuk melihat informasi terbaru dari WA.
Sedang asyik-asyiknya saya dalam melihat chat dari berbagai
grup yang ada, saya dikejutkan dengan kata-kata “Innalillahi wainnalillahi raji’un”.
Sontak saya mencari dari mana sumber tersebut.
Alangkah terkejutnya saya ketika melihat salah satu grup yang
ada di HP saya yaitu grup SDN 18 sakato. Pada grup tersebut tertulis”Innalillahi
wainnalillahi raji’un”, telah berpulangnya suami dari Buk Lindawati.
Jelas setelah membaca kabar tersebut saya syok, karena
selama ini beliau dalam keadaan sehat walafiat. Tidak ada keluhan sedikitpun
yang terdengar.
Duka kembali menyelimuti kami SDN 18 Batang Barus
Tepat pada hari Minggu tanggal 31 Oktober 2021. Saya dikejutkan dengan berita Yang ada pada grup WA sekolah. Yang mana berita itu tentang meninggalkannya salah seorang suami dari guru atau teman saya, yang bernama Lindawati (suami beliau bernama Ar, panggilannya).
Seperti ditampar petir di pagi hari saya tidak percaya dengan berita tersebut. Namun, setelah dikonfirmasi sama teman-teman yang lain benar adanya.
Beliau meninggal jam enam pagi saat hendak mau shalat subuh. Di depan kamar mandi.
Kenapa saya tidak begitu percaya bahwa beliau Yang meninggal? Karena selama ini saya tidak mendengar beliau mengeluh sakit apapun atau beliau tidak pernah dirawat. Namun, memang benar adanya, bahwa meninggalnya seseorang bukan karena sakit, tetapi karena ajal yang sudah dekat.
Pada tahun ini, kami selalu dirundung duka. Sudah ada empat orang yang meninggal dunia selama tahun ini, dari data sampai awal November.
Yang pertama kali meninggal sebagai pembuka adalah anak saya yang lahir prematur pada usia kandungan 8 bulan. Hal ini terjadi pada tanggal 30 Maret 2021.
Yang kedua, meninggalnya orang tua teman saya yang perempuan bernama Gitautami (orang tua dari Indri Yantidesi). Beliau meninggal pada tanggal 6 Juni 2021.
Yang ketiga, meninggalnya orang tua dari Ibu Femi Dwi Handayani (orang tua laki laki beliau bernama AAn /panggilan). Beliau meninggal pada tanggal 20 Juni 2021.
Dan yang terakhir sampai awal November ini meninggal suami teman kami Da Ar (suami dari ibu Lindawati). Yang meninggal 31 Oktober 2021.
Mudah mudahan diakhir tahun ini, kami tidak menerima lagi berita duka. Aamiin.
Allah menjemput ajal manusia tidak berdasarkan sakit, namun berdasarkan janjiannya sewaktu masih dalam kandungan.
Komentar
Posting Komentar