KETERAMPILAN DIGITAL UNTUK MASA DEPAN YANG CERAH"

 

Tanggal: Rabu sore ini 24  November 2021

Pertemuan : Ke-11

Judul: "KETERAMPILAN DIGITAL UNTUK MASA DEPAN YANG CERAH"

Nara sumber : Pak Deni Darmawan

Kegiatan kuliah malam ini akan dilaksanakan dengan 4 sesi:

1. Pembukaan

2. Pemaparan materi

3. Tanya jawab

4 penutup

Assalamu’alaikum Bapak/Ibu guru hebat dari seluruh nusantara.

Bapak/Ibu juga bisa berkunjung ke kanal youtube saya di : Deni Darmawan Official

Bapak/Ibu kita sudah memasuki berbagai era. Mulai dari era Society 0.1 sampai era Societ 5.0. Begitu cepat perubahan dari era ke era. Saat ini, tidak terasa kita sudah memasuki era society 5.0. Padahal, seperti baru kemarin memasuki era society 4.0 atau revolusi industri 4.0. Mau tidak mau, kita harus siap untuk beradaptasi, bermigrasi dengan segala perubahan yang terjadi.  

https://www.youtube.com/watch?v=rjLVCpE3kuw

Bapak/Ibu ada sebuah film yang menarik yang pernah saya lihat yang menggambarkan era masa depan. Film besutan Steven Spielberg berjudul “Ready Player One” berlatar di dunia nyata dan realitas virtual pada era 2045. Film ini akan membawa Bapak/Ibu antara dunia nyata dan dunia virtual. Ketika dunia nyata dan realitas virtual saling tumpang tindih. Penasaran! silahkan nonton aja ya Bapak/Ibu. Sudah ada Netflix.

Untuk kesempatan kali ini, kita bahas keterampilan di era society 4.0 atau revalousi industri 4.0. Sering juga disebut Keterampilan 4.0. atau  keterampilan abad 21.

Guru itu digugu dan ditiru. “Ing Ngarso Sung Tulodho Ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri Handayani” artinya di depan memberi teladan, Di tengah membangun kemauan, Di belakang memberi dorongan dan pengaruh yang baik ke arah kemandirian. Begitu kata Ki Hajar Dewantoro (Bapak Pendidikan Indonesia).

Semboyan itu terus kita pegang sebagai pengajar dan pendidik, agar kita terus menjadi teladan, terus mau belajar dan terus memotivasi peserta didik kita. Menjadi motivator guru literasi digital (GMLD) kita harus bertransformasi menjadi menjadi guru abad 21,  yaitu menjadi guru yang multitasking. Guru yang mempunyai keterampilan digital. Guru yang sudah melekteknologi, istilah yang dipakai oleh Bapak Munif Chatib, guru harus bermigrasi agar bisa akrab dan menggunakan teknologi untuk aktivitasnya.

https://tangselmedia.com/guru-melek-literasi-digital.html

Membaca juga merupakan salah satu keterampilan. Membaca dapat dikategorikan menjadi tiga bagian yaitu membaca lambat, sedang dan cepat. Karena ini era informasi, begitu banyak informasi berseliweran dalam jagat media sosial.  

https://www.youtube.com/watch?v=YlAwRLyB_Dk

Keterampilan digital itu meliputi Keterampilan 4C itu : Creativity dan Inovation, Critical Thingking, Communication, and Collaboration.

Kreatif dan inovasi harus dimiliki oleh kita. Orang yang kreatif selalu thinking out of the box. Ia terus menggali ide, mencari ide, dan membuat ide itu agar menjadi nothing to something. Ide mampu diwujudkan dalam sebuah produk yang bermanfaat untuk orang banyak.  

https://mediaindonesia.com/opini/417017/gebrakan-inovasi-kala-pandemi

Kedua, Critical Thinking.  

Dalam dunia digital saat ini sangat dibutuhkan kolaborasi dengan pihak-pihak lainnya.Tanpa kolaborasi, sulit rasanya mewujudkan program-program “super keren” itu. Sinergi dalam gerakan yang membangun, sehingga akan muncul guru-guru penggerak dalam kolaborasi. Dari kelas-kelas menulis juga lahir penulis-penulis buku. Dari kelas-kelas itu juga mendobrak SDM talenta digital guru.  

https://www.youtube.com/watch?v=oZntTNRbEuw

Dengan adanya berbagai pelatihan di dunia maya diharapkan guru, “guru bisa meningkatkan performanya, sehingga tidak ada lagi guru yang dapat gaji pas-pasan. Tapi dengan memanfaatkan platform digital, guru bisa mendapat point koin, pujian dan cuan”.  Sebab guru memiliki segudang ilmu dalam dirinya.

Sebagai contoh saja Bapak/Ibu, Bagaimana Fiki Naki yang mampu memanfaatkan platform digital untuk belajar berbagai bahasa. Siapa sangka, anak kampung asal Riau ini ketika main OME.TV dan di upload ke youtube, ia mendapat pujian dan cuan.

Ada seorang mahasiswi, namanya Bella Claudina dengan nama penanya Claudinab. Karena suka membaca novel di watpadd, Bella menulis novel dengan menggunakan noted di hape. Siapa sangka, novelnya dibaca hingga 2.5 juta dan dilirik oleh Gramedia hingga diluncurkan di Gramedia Menteng JakPus.  

http://sekretari.unpam.ac.id/?p=625

Dalam pelatihan kelas menulis di grup WA yang dibimbing oleh Om Jay, guru-guru memanfaatkan blog untuk menulis resume. banyak guru yang pandai menulis dan menerbitkan berbagai buku.

Kemampuan digital untuk masa depan yang cerah tapi mengapa saya justru khawatir kalau generasi mendatang tanpa mengenal lingkungan, sosial, dan yang lebih parah ajaran agama masing-masing karena sibuk dengan dunia digital. Bagaimana supaya kekhawatiran saya tidak akan terjadi dan bagaimana cara menghilangkan kekhawatiran ini?  

Teknologi tidak bisa kita hindari karena begitu cepat perkembangannya. Hal ini juga yang mengkahwatirkan kita sebagai orang tua. Dibutuhkan peran orang tua dan koloborasi sekolah dan masyarakat. Bahwa, anak juga perlu pendampingan agar bisa diarahkan untuk mengenal lingkungannya. Ajaklah sesekali mereka keluar mengenal alam dengan camping atau ke taman ragunan.   Orang tua menjadi teladan, jadi harus bijak dan cerdas juga dalam menggunakan Gawai. Sebab, ortu adalah cerminan bagi anak-anak mareka. Ajaklah shalat berjamaah, mengaji bersama sehingga quality time bagi keluarga.

Bagaimana memaksimalkan apa yang kita miliki dalam mengembangkan keterampilan digital?

Terkadang kita sudah terkekang oleh zona yang nyaman sehingga merasa enggan untuk mengasah kemampuan literasi kita

Asah terus keterampilan ibu. Ketika Om Jay membuka kelas bicara, menulis dan motivator digital, maka coba kita praktikan pelan-pelan. Kita berani memulai. Kadang, batuk akik itu jika tidak di gosok tidak akan menjadi batu yang mahal. Itu hanya analogi saja ya Bu. Pada dasarnya manusia diberikan potensi, jika kita asah, maka akan menjadi ketrampilan. Semangat terus Bu.

Adaptasi  menguasai aplikasi digital terkini, bisa di lihat dari konten-konten kreatif yang bapak share, seperti Youtube, apakah bapak punya tim untuk mengolah konten-konten  kreatif digital?.

Belajar dari yang ahli dibidang It, dari mahasiswa saya yang pintar dalam menggunakan platform media digital. Dan menonton tutorial di youtube. Mulai dari menggunakan tools dari video, dan design. Yang penting selalu gigih dan berusaha untuk menjadi yang lebih baik.

Mohon resep cepat menguasai keterampilan 4C. Resep 4C adalah bergabung dengan Tim Om Jay atau tim yang lain yang ada keterampilan 4C.

Apa yang bisa kita lakukan sekarang untuk membendung hal-hal negatif dunia digital dan berhasil mencapai itu semua?

Semua kehadiran berupa teknologi yang ada pada hakikatnya memudahkan aktivitas kita. Kemudahan, itu akan memberikan kenahagiaan lahir bathin jika tujuannya adalah memberikan pencerahan, inspirasi, dan tentunya memberikan kebaikan orang lain dengan konten-konten yang kreatif.  Artinya pandai-pandailah kita dalam memanfaatkan media sosial dengan baik.

Apa yang bisa kita lakukan sekarang untuk membendung hal-hal negatif dunia digital dan berhasil mencapai itu semua? Ikut grup Guru Motivasi Literasi Digital agar kita cerdas, dan bijak dalam menggunakan platform digital. Selalu menggunakan hal-hal positif dalam aplikasi digitan untuk membangun bnaagsa dan negara.

Ketrampilan digital yang perlu kita pahami dan kembangkan sesuai amanah dunia pendidikan adalah 4C.

Keterampilan digital harus diimbangi dengan penguatan karakter melalui konsep PPK.

Dalam penggunaan dunia digital kita sebagai orang tua harus bisa mendampingi dan mengawasi anak agar tidak terpengaruh dengan konten negatif dunia digital.

Materi literasi digital ini pada era 4C yaitu: Critical Thinking, Communication, Collaboration dan Creativity and iInovation.

Merupakan sebuah materi yang sangat menarik dan menantang emosi dan pikiran. Bagi para guru di zaman era 4 C ini.  

Komentar