Anak menjadi urutan nomor satu
Ada yang berpendapat kenapa anak diutamakan? Sedngkan sahabat atau teman dinomorduakan. Saya tidak setuju dengan hal itu, karena dimanapun saya sebagai orang tua pasti menomorsatukan anak dari segalanya.
Sebelumnya kami akan pergi
jalan-jalan eduwisata dalam rangka refreshing untuk guru segugus 5. Ada ebberapa
guru kelas yang tidak bisa ikut. Sementara kepala sekolah ingin menggantikan
dengan guru bidang study. Saya tidak setuju, karena saya beranggapan guru kelas
nantinya akan membawa anak. Anehnya, kepala sekolah tersebut mengatakan, “pentingnya
anak dari teman”.
Jelas saja saya tidak setuju, karena saya merasa dana
KKG guru kelas itu adalah hak guru kelas. Tentu saja guru kelas yang akan
mengelola keuangannya termasuk bebas membawa anak. Namun, itu hanyalah angan
belaka. Dana keuangan KKG dikelola dan diambil alih oleh kepala sekolah.
Pengumpulan keuangan KKG sangat
susah sekali. Kami sebagai pengurus selalu salah dimata guru. Apalagi dalam mengumpulkan
dana KKG. Mereka yang mengumpulkan tetapi, semua guru bidang study ikut
menghabiskannya. Hal ini, yang tidak saya sukai dari keputusan kepala sekolah.
Saya selalu menomorsatukan anak
saya. Bahkan, sebagai PNS sekalipun yang gajinya diatur pemerintah. Saya selalu
mendahulukan kebutuhan anak saya untuk sekolah. Walaupun, saya sebagai orang
tua tidak berbelanja di sekolah. Tetapi anak saya menerima haknya dengan cukup
dan tidak kurang satupun.
Apalagi kebutuhan yang sesuai
dengan pendiidkannya di sekolah. Saya pasti akan mengusahakannya walaupun ada
keterlambatannya dalam pemenuhan kebutuhannya.
Komentar
Posting Komentar