Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2023

DUA LIMA

Di sini terpapar angka dua puluh lima, Simbol kemakmuran, harapan dan cita, Sebilah pedang yang melawan segala duka, Angka yang tak terlupakan, bagai nyala. Dua dan lima, menyatu dalam sinar, Angka yang menggema, mempesona dalam jiwa, Sepuluh tambah lima, sebutannya terdengar, Berkat dan keberuntungan mengalir tiada henti. Angka 25, bentuknya elegan, Menjadi tanda perjalanan yang membara, Usia perjuangan, dengan jalan yang terbentang, Mimpi yang berkembang, membara dalam bara. Dalam matematika, kesejajaran tergambar, 25 adalah kuadrat dari lima yang setia, Segitiga segi lima, menjadi bentuk pilihan, Mengungkapkan keindahan, harmoni tak tergantikan. Di tanggal 25, momen spesial menghampiri, Hari ulang tahun, cinta dan kebahagiaan merayu, Momentum untuk merayakan pencapaian diri, Satu tahun lagi melangkah, melangkah dengan berani. Angka 25, diwakili oleh arti yang dalam, Keberanian, ketekunan, dan kemajuan yang berkelana, Bersama dengan angka ini, kita takkan gentar, Menjadi pelopor, men

CERPEN DARI ANGKA 25

 25. Pukul 25 menit sebelum tengah malam, suasana di kamar Rani masih terang. Dia duduk di depan meja dengan sekumpulan angka di hadapannya. Rani adalah seorang ahli matematika yang terobsesi dengan angka-angka dan selalu mencari pola dalam segala hal. Malam itu, Rani tengah memecahkan sebuah teka-teki matematika yang rumit. Angka-angka yang tersebar di meja mencerminkan teka-teki itu. Ia merenung, berusaha memahami pola di balik angka-angka tersebut. Dalam keheningan malam, Rani merasa ada sesuatu yang kurang. Dia mencoba mencari tahu apakah ada angka yang hilang atau angka yang tidak sesuai dalam deretan tersebut. Setelah memeriksa satu per satu angka yang ada, Rani akhirnya menemukan angka yang hilang: angka 17. Rani mulai memasukkan angka 17 ke dalam deretan angka-angka tersebut. Tiba-tiba, sebuah cahaya terang menyinari ruangan, dan angka-angka itu berubah menjadi suatu gambar yang menakjubkan. Rani terkejut melihat apa yang baru saja terjadi. Angka-angka tersebut membentuk gambar

Bosan

 Di saat waktu berjalan perlahan, Dalam keheningan yang membosankan, Hatiku terjebak dalam kebosanan, Di tempat yang sunyi, tanpa warna. Bosan, oh, bosan, terasa menggelayuti, Seperti kain tebal yang menutupi, Matahari yang semula terang berseri, Kini pudar, tak bercahaya lagi. Rutinitas membosankan, berulang tanpa henti, Seperti permainan tak berakhir yang menghantui, Aku mencari keajaiban dalam kebisuan ini, Mengharapkan kilauan baru di tengah rutinitas yang membosankan. Namun di dalam kehampaan ini, Terdapat biji kreativitas yang terpendam, Dalam kebosanan, muncul sejuta wacana, Mengajakku berpetualang di dalam pikiranku. Aku merajut kata-kata, menggoreskan kalimat, Mengubah kebosanan menjadi lukisan kata, Dalam puisi, aku temukan kebebasan, Menari dengan irama yang membawa ketenangan. Bosan, menjadi pendorongku mencari makna, Dalam sepi yang menggelayuti hati, Aku menemukan keajaiban dalam kebosanan, Di sanalah jiwa menemukan keindahan yang sejati. Jadi, biarkan bosan hadir sejenak